Jadi asisten makluk menyebalkan

14 4 2
                                    


Pagi 05:30


Kyra bangun dan mulai melakukan ritual paginya yaitu mandi,solat,pakai baju sekolah,dan makan.

Tepat jam 06:00 Kyra menyudahi ritual paginya dan bersiap berangkat sekolah.

Sekolah

Kyra memakirkan motornya di perkiran dan berjalan di koridor menuju kelasnya.

"Jam 06:20 lebih 10 menit bagus."

Kyra terkejut dengan sosok yg tanpa ia sadari berdiri di depan kelasnya.

"Lo ya udah buat hari gue sial sekarang buat gue jantungan, kek setan aja lo."

"Setan itu datangnya tiba tiba kalo gue kan udah sejak tadi disini."

"Ya tapi setidaknya lo ucap salam kek gak langsung nyrocos aja."

"Dah diem lu, sehari gak bawel bisa gak?"

"Gue tanya lo sehari gak nyebelin dan gangu gue bisa gak?"

"Gak bisa lah karna lo masih punya hutang tanggung jawab sama gue."

"Cih dah awas lo gue mau masuk."

Kyra masuk ke dalam kelasnya dan sedangkan Ardian mengekor di belakang Kyra.

"Astagfirullah, lo bener bener setan ya."

Kyra terkejut, ya kenapa Kyra tidak terkejut karna Ardian berada dibelakangnya tanpa ia sadari.

"Enak aja lo mana ada setan setampan gue."

"Lo ya dari kemaren narsis mulu."

"Idih siapa yg narsis, emang gue ganteng kok."

"Blekk🤢mau muntah gue."

Ardian menjitak kepala Kyra karna kesal.

"Aww...lo ya maen jitak pala gue aja emang ni pala punya cucu moyang lo."

"Kakek moyang woi bukan cucu moyang."

"Terserah gue lah mulut mulut gue."

"Dah diam lo sekarang lo ikut gue kekantin."

"Ngapain kekantin?"

"Naena, ya makan lah."

"Gue udah makan tadi."

"Siapa bilang lo yg akan makan."

"Trus siapa lagi?"

"Ya gue lah."

"Ya kalo lo mau makan makan sendiri lah ngapain gue harus ikut lo."

Ardian mendekati wajahnya ke wajah Kyra.

"Lo lupa ya lo sekarang jadi asisten gue."

"Ya gak usah nyosor kali lah." kyra mendorong Ardian menjauh darinya karna tak nyaman dengan posisi mereka yg terlalu dekat.

Kantin

"Lo pesenin makanan buat gue dua porsi mie ayam dan dua teh es."

"Dih ngapain lo nyuruh gue ambil sendiri lah lo punya kaki dan tangan kan."

"Kyra..."

"Iya Ardian..."

Brukk..
Ardian memukul meja kencang yg membuat kyra kaget.

"Iya mang gue pesenin jangan galak² lah ntar buluknya hilang."

Setelah mengucapkan kalimat itu kyra langsung lari menuju tempat mie ayam.

Ardian antara kesal dan gemes dengan tingkah kyra.

"Woi orang cakep bantuin gue dong bawa teh esnya tangan gue hanya dua."

Ardian berjalan memdekati kyra dan membawa teh es ke meja tempat ia akan menikmati makanannya.

"Ni monggo di makan."

"Bagus ni makan."

"Gak, kan dah gue bilang gue udah makan."

"Jangan banyak omong cepet makan."

"Iss dasar berbuat sesuka jidat lo aja."

Ardian hanya memilih diam karna kalo dia ladenin ntar bel bunyi baru dia bisa makan.

"Nanti pas jam istirahat lo sudab ada di depan kelas gue."

"Tap-"

Sstt
"Gak ada tapi tapian."

"Ah dasar makluk sialan,menyebalkan,seenalnya kenapa sih ada makluk seperti lo hah." kyra memaki maki Ardian dengan kesal.

"Udah diem ntar gue sumpel mulut lo pake."

"Pake apa hah pake mulut lo gue gak takut."

cup

Mata Kyra membulatkan matanya karna apa yg dilakukan Ardian.

Ya Ardian mencium bibir Kyra karna tadi dia menantangnya.

Sejenak Kyra bengong dan langsung mendorong Ardian.

Kyra ciut jadinya.

"Jangan lupa pas istirahat lo harus ada di depan kelas gue."

Ardian berjalan menjauhi Kyra menuju kelasnya, sedangkan kyra masih bengong sambil melihat punggung laki laki yg menciumnya tadi perlahan menjauh.

Setelah Kyra sadar...

"Yatuhan kenapa sih ada makluk seperti dia, setenang itu kah dia setelah mencium gue gak ada perasaan bersalah atau grogi gitu?"

"Mudah mudahan setelah seminggu ini gue gak akan beruurusan dengan makluk semena mena itu lagi."






Minggu,27 September

_Sofia agustina🍀




Putih Abu AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang