28

10.4K 1.1K 78
                                    

Met baca. Moga sukaaaaa.

28

Drake keluar dari kamar, hendak bertanya pada sekuriti. Ketika tiba di beranda, ia melihat sebuah mobil, yang ia duga taksi online, berhenti di pinggir jalan depan rumah. Tak lama kemudian keluarlah Valencia, dan mobil itu pun berlalu. Memang sejak kecelakaan itu, Valencia tidak lagi menyetir, yang Drake perkirakan karena trauma. Wanita itu ke mana-mana menggunakan taksi online.

"Dari mana?" Drake menatap Valencia dari ujung kaki hingga ujung rambut. Wanita itu mengenakan celana jins panjang dan kaus pas badan berwarna biru. Tampak seperti remaja. Tiba-tiba saja, Drake yang sepuluh tahun lebih tua, merasa tua, dan kesal karenanya.

"Aku pergi membeli mangga muda."

Dahi Drake berkerut, tapi tak bertanya lebih lanjut. Ia masuk ke dalam rumah diikuti Valencia.

"Siapkan makan malam, setelah mandi, aku ingin makan," kata Drake sambil melangkah menuju kamar mereka.

Valencia berhenti melangkah dan terdiam.

Drake yang merasa heran karena tak mendapatkan jawaban patuh seperti biasa, berbalik. "Ada apa?" Wajah Valencia tampak muram. Dahi Drake berkerut.

"Aku ..., tidak memasak hari ini."

"Apa maksudmu seharian ini kau hanya bermalas-malasan?" Sungguh, ketika tak ada lagi kebencian di hatinya untuk wanita itu, Drake merasa amat sangat berengsek berkata begitu kasar. Valencia tak pantas diperlakukan seperti babu, bukan? Dia istri seorang Drake Arsenio, pengusaha jasa penyewaan eskavator terkenal seantero Kalimantan Timur, seharusnya wanita itu dilayani bak ratu, dengan beberapa pengurus rumah yang selalu siap melayani segala keinginannya.

"Aku ..., tidak bisa mencium aroma bumbu dan masakan."

"Kenapa?" Drake mengangkat alis.

"Mual."

"Kau sakit? Seharusnya kau ke dokter."

Valencia tercengang.

Drake tahu ia bersikap tak biasa. Ia memberi perhatian. "Kalau begitu pesankan makanan dari restoran, apa saja, yang penting cepat, aku sudah lapar." Setelah mengucapkan itu, Drake berlalu.

***

Sosok Drake telah menghilang di balik pintu kamar, tapi Valencia masih berdiri tercengang di tempatnya.

Meski sikap dan nada suara Drake masih dingin, tapi pria itu memberi perhatian, bahkan tidak marah-marah atau berusaha merepotkannya.

Apakah ini pertanda Drake telah memaafkannya?

Sembari memikirkan itu, Valencia meraih ponsel dan memesan makanan dari restoran terdekat.

***

Drake menatap makanan yang terhidang di atas meja dengan tak berselera. Menunya tentu saja menggoyang lidah. Dendeng sapi, ikan goreng sambal hijau, dan gulai nangka. Semua itu makanan kesukaannya. Valencia memang istri yang luar biasa perhatian, bukan? Diam-diam Drake lega telah menyunting wanita itu. Ke mana lagi ia harus mencari wanita seperti Valencia? Drake yakin stoknya hanya ada satu di dunia.

Seharusnya Drake menyantapnya dengan lahap. Namun ketika mengetahui Valencia tidak makan dengan alasan mual, Drake cemberut. Akhirnya karena lapar, ia pun makan sedikit.

Lima belas menit kemudian, ia ke kamar, berniat mengambil ponsel untuk memanggil dokter, tapi niatnya itu urung ketika mendapati Valencia sudah terlelap.

Drake berdiri di ujung ranjang dan menghela napas pelan.

Mungkinkah Valencia kelelahan? Apa sebaiknya ia mempekerjakan kembali pengurus rumah?

***

Keesokan harinya, ketika Drake terbangun, Valencia masih tidur lelap. Sampai akan pergi bekerja pun, wanita itu belum bangun.

Drake tak berusaha membangunkannya. Jadi dengan hanya meneguk segelas air putih hangat, Drake pergi ke kantor. Tiba di sana, ia menghubungi Pak Suryo. Lelaki paruh baya itu dan istrinya sudah bertahun-tahun bekerja pada Drake. Istrinya mengurus rumah dan memasak, sementara Pak Suryo membersihkan halaman dan merawat taman. Setiap hari keduanya datang pukul sembilan dan pulang pukul lima.

Drake memberhentikan keduanya ketika menikahi Valencia dan memberi tunjangan yang sangat besar. Sekarang ketika menghubungi Pak Suryo, Drake lega pasangan awal lima puluh itu bersedia kembali bekerja kepadanya. Keduanya sedang berada di kampung halaman, Sangatta. Akan datang ke Balikpapan dan mulai bekerja sekitar dua minggu lagi.

Drake meminta lebih cepat. Dengan diawali permintaan maaf, Pak Suryo menolak, karena keponakannya akan menikah seminggu lagi. Jadilah mau tak mau Drake menerima keputusan itu.

***


bersambung ...

jangan lupa vote dan komennya ya, teman2, makasihhhh

follow instagram aku: evathink

FYI, Versi tamat karya-karya aku tersedia di:

Google play buku

Karya karsa

PDF (harga lebih murah) - order di WA Evathink 08125517788


Valencia and Her Devil Husband - REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang