42.Jabal Rahmah 2

2.7K 211 27
                                    

Ayub terus berlarian di sepanjang koridor rumah sakit menuju ke ruang inap Alisha . bahkan Ahkam yang mengejar Ayub dari belakang merasa kewalahan karna lari Ayub cukup kencang .

Mendengar kabar kalau Alisha sudah sadar , membuat Ayub sangat senang dan merasa sangat Rindu pada Alisha .

Ayub membuka pintu , dan melihat Alisha sedang meminum segelas Air dengan bantuan Nyai .

"Kakak Cantik !"

Alisha tersenyum dan merentangkan tangannya . Ayub berjalan ke arah Alisha . ia naik ke atas ranjang dengan bantuan Nyai dan memeluk Alisha .

"Kakak cantik , lama sekali tidurnya , kakak cantik gak capek tidur salama 3 hari ?"

Senyum Alisha pudar begitu saja . dia tidak tau selama itu dia tertidur ?

"Babang , mana ponsel Alish ?"

Ahkam menghela nafasnya dan mengambil benda pipih di saku jas putihnya .

Alisha langsung membuka percakapan pesannya .

Kak Azmi ❤

Waalaikumsalam

Teruntukmu , aku akan segela pulang .

Alisha tersenyum senang dan melihat 3 panggilan tidak terjawab .

"Kak Azmi waktu itu telfon Alish" gumam Alisha lirih .

Ahkam duduk di tepi ranjang Alisha dan membawa adiknya ke pelukannya .

"Kalau kamu kesepian , jangan segan segan manggil babang . kalau kamu rasa gak enak badan , hubungi baban . jangan sampai kejadian seperti ini lagi "

Alisha mengangguk dalam pelukan Ahkam .
Ayub yang diam sedari tadi , dia memeluk kepala Alisha dan Ahkam .

"Hey Gus kecil , Anda memeluk bagian kepalaku terlalu erat !" Pekik Ahkam membuat Ayub terkekeh dan Ayub kini memeluk kepala Ahkam  .

Alisha yang terlepas dari pelukan Ahkam dan tertawa melihat Ahkam berteriak kelelahan karna Ayub memeluk kepalanya sangat erat .

****

Setahun kemudian.



Alisha semakin hari semakin sibuk . namun dia selalu mengirim pesan kepada Gus Azmi seperti biasanya .

Jadwal oprasi menumpuk dan Alisha selalu terserang sakit karna kurang istirahat .

Yah , Alisha akan menyibukkan dirinya sampai setahun ini agar rasa rindunya tidak selalu bersamanya .

Setahun menunggu kepulangan suaminya membuatnya menangis terus menerus hingga dia memutuskan untuk selalu membuat dirinya sesibuk mungkin .

Zahra membuka pintu ruangan Alisha , dan pandangannya melihat Alisha sedang memakai kaca mata sambil membaca dokumen dokumen yang menumpuk di atas mejanya .

"Assalamualaikum "

"Waalaikumsalam" .

Zahra duduk di kursi yang terletak di harapan Alisha .

"Alish , cuti yuk . udah setahun kita gak ambil cuti "

"Aku sibuk "

Zahra memutar bola matanya melihat sahabatnya ini selalu sibuk tidak seperti dulu . tubuh Alisha juga sudah terlihat kurus namun tak mengurangi kecantikan wajahnya .

Love Gus And The Surgeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang