Part 7

765 51 2
                                    

" Permisi, boleh nitip hati yang bisa dijaga seumur hidup nggak?"
- Aigen Skala Wiratma

Setelah perdebatan yang cukup panjang di mobil antara keduanya, ralat sebenarnya cuma Ayla saja yang mengomel Aigen hanya diam dan mendengarkan gadis itu yang terus nyerocos tidak berhenti sedari tadi membuat telinga Aigen panas .

Aigen membuntuti Ayla yang terus saja mengomel tidak berfaedah sepanjang mereka jalan di pusat perbelanjaan untuk mencari tas dan sepatu.

Langkah Ayla terhenti di salah satu toko tas, tidak terlalu terkenal namun dari pajangannya tas nya bagus, seperti tas - tas branded yah walaupun dari segi kualitas jauh beda.

Ayla memang suka membeli tas-tas seperti itu , ia sama sekali tidak pernah membeli tas mewah atau barang branded seumur hidupnya terkadang ia mendapat barang mahal itu dari keluarga nya ketika ada acara tertentu.

Prinsip Ayla buat apa membeli yang mahal toh kegunaannya sama aja. Hidup itu murah yang mahal gengsi nya.

Aigen segera menarik tangan Ayla ketika gadis itu hendak masuk ke dalam toko dan menyeretnya hingga masuk ke dalam salah satu toko tas dan sepatu branded yang merk nya terkenal di dunia.

Ayla menabok lengan Aigen ketika dirinya di seret untuk kesekian kalinya. Kekesalannya bertambah ketika Aigen tak mendengarkan omelannya tadi .

Ayla sudah bilang, ia akan membeli tas dan sepatu yang harganya standar saja tidak perlu yang "wah" karena sayang uangnya bisa ditabung untuk keperluan sehari-hari mereka kedepannya .

Ayla berdecak," ngapain sih kak, kan bisa beli yang harganya standar . Ihhh ayo ke toko itu lagi aja "

Aigen menggeleng tidak setuju, " pilih" satu kata yang membuat Ayla tidak bisa membantah ucapannya lagi.

Kenapa sih cowok selalu menyebalkan, dengan wajah kesalnya Ayla segera memilih barang yang paling murah diantara yang lain .

" Mukanya jangan ditekuk ", tegur Aigen ketika menyadari raut wajah Ayla yang tidak bersahabat.

Ayla melayangkan tatapan elangnya pada Aigen , jika biasanya lawannya akan tunduk namun berbeda dengan aigen .
Aigen malah menatap Ayla tak kalah tajamnya membuat Ayla cepat- cepat membuang muka nya asal .

Hampir satu setengah jam mereka habiskan untuk mencari dua barang tersebut, lagi- lagi ada drama yang muncul diantara keduanya . Tapi itu hanya berlangsung sebentar.

Total belanjaan nya kali ini mencapai Rp. 224.678.000 . Sangat gila menurut Ayla , untuk kaum mendang mending seperti dirinya lebih baik dibelikan tanah untuk investasi masa depan daripada barang seperti ini.

Bukannya ayla tidak bersyukur tetapi masih ada kebutuhan lain yang menghadang di depan , sayang jika uangnya dihambur- hamburkan untuk membeli barang yang lebih baik membeli barang tersebut dengan harga yang murah saja .

" Mau beli apa lagi?" Tanya Aigen sambil membawa dua paper bag di tangannya.

Ayla menggeleng, sudah cukup barang-barang tadi yang ia beli sebagai barang utama untuk lamaran nanti .

Harusnya Ayla senang, dibelanjakan ini itu . Ayla memang senang bahkan sangat senang namun ada perasaan lain yang tidak bisa ia ungkapkan lewat kata- kata

AIGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang