"Hai sayang, gimana tadi latihannya"
" Yahh gitu, melelahkan. Tapi kalau ada kamu capeknya jadi ilang deh,"
"Ihh kamu mah,"
"EHEMMMM," sontak kedua sejoli itu menoleh ke arah suara.
"Eh, ada Aruna toh. Sayang kamu kok gak bilang sih kalau ngajak Aruna," ucap si laki laki sambil menunjukkan cengiran khas nya.
"Ih Rangga, masa kamu gk liat sih Aruna yang Segede ini," ucap si perempuan sambil memukul lengan kekasih nya yang bernama Rangga.
"Kayaknya pacar lu matanya belekan deh ran, masa bidadari cantik kayak gini gk keliatan," balas Aruna dengan pede.
Yahh hari ini adalah hari Rabu, dan seperti biasa nya Aruna akan menemani sahabatnya-Rani untuk melihat kekasihnya latihan bola basket di lapangan.
Kekasih Rani-Rangga-merupakan salah satu anggota klub basket disekolah ini. Jadi sudah menjadi kebiasaan bagi Aruna untuk menemani Rani menonton latihan bola basket tersebut.
Walaupun awalnya Aruna menolak, namun akhirnya ia setuju untuk menemani sahabatnya ini.
Tentu saja itu karena Aruna takut terjadi sesuatu pada Rani, mengingat yang akan menonton latihan bola basket itu bukan hanya mereka berdua, tapi hampir sebagian murid perempuan yang ada disekolah ini.
Dan perlu digaris bawahi, bahwa semua murid perempuan itu adalah fans fans fanatik dari anggota club basket terutama Rangga sendiri. Rangga pun memiliki banyak fans disekolah ini yang selalu mengincarnya dan juga mengincar Rani.
Sering Aruna melihat Rani menangis sendiri karena mendapat serangan dari para fans tersebut. Tapi Rani tetaplah Rani, dia tidak akan pernah mau mengadukan hal itu pada Rangga. Hingga akhirnya Rangga mengetahuinya sendiri dan memilih Aruna sebagai pengawal bagi Rani. Dan tentu saja itu tidak gratis.
" So, mana bayaran gue. Haus nih, pengen yang seger seger," ucap Aruna mengingatkan.
"Inget aja lu markonah, nih" balas Rangga sambil menyodorkan es krim cone rasa green tea kesukaan Aruna, dan es krim cone rasa coklat pada Rina. Tentu saja Rangga tidak akan lupa untuk membeli kan pacarnya ini.
Aruna pun menerima es krim itu dengan suka cita. Dia pun membuka bungkus es krim itu dan memakannya didepan kedua pasangan kekasih ini.
"Makasih ya run, Lo udah mau nemenin gue disini," ucap Rani berterima kasih pada Aruna sambil memakan es krim nya.
"Iya, santai aja kali, apa sih yang enggak buat sahabat gue yang paling cantik ini," balas aruna
"Ngomong nya gitu, tapi endingnya tetep minta bayaran, itu mah nggak ikhlas namanya," sindir Rangga pada Aruna
"Ohoo itu beda lagi ya, kalau sama Rani mah gue ikhlas, kalau sama lo, hmmm nehi nehi," balas Aruna yang disambut gelak tawa oleh rani dan Aruna. Sedangkan Rangga memandang kesal kepada kedua perempuan didepannya ini.
Setelah adegan cekikikan gak jelas usai, mereka bertiga memutuskan untuk pulang. Dan tentu saja Aruna akan pulang sendiri karena sahabatnya ini akan pulang berboncengan naik motor dengan pacarnya.
"Jadi ceritanya gue pulang sendiri nih?" Tanya Aruna disela perjalanan mereka ke parkiran sekolah.
"Yahh, maaf ya run, habisnya Rangga maksa mau ajak gue ke mall," balas Rina dengan raut wajah sedih, tak tega melihat sahabatnya pulang sendiri.
"Tapi kamu nya juga mau kan?" Kini giliran Rangga yang menggoda kekasihnya hingga Rina bersemu merah.
"Lagian ya run, Lo tuh harusnya udah mikirin buat cari pacar. Masa diumur Lo yang ke 16 ini Lo masih mau jadi jomblo," lanjut Rangga mengingat kan Aruna.
"Hilih, sok perhatian lu. Gue tau Lo tuh mau gue jauh jauh dari Rina kan, biar Lo bisa berduaan terus sama sahabat gue yang masih polos ini, nehi ya," sungut Aruna pada Rangga
"Dan gue terangkan sekali lagi, kalau gue itu bukan jomblo Rangga, tapi singel," lanjut Aruna membela diri atas tuduhan Rangga.
"Sama aja Aruna dirgantara,"
"Beda,"
"Sama,"
"Bed..,"
" Udah udah, ini kenapa malah berantem sih. Rangga, kamu jangan kayak anak kecil deh," ucap Rani melerai pertengkaran mereka berdua
"Dan kamu Aruna, apa yang dibilang Rangga juga nggak salah, Lo emang nggak pengen apa pacaran kayak gue sama Rangga," ucap Rani melanjutkan kata-katanya.
"Enggak tuh, gue happy happy aja,"
"Gue nggak bisa bayangin hidup kayak Lo run, tiap hari bukannya baca chat dari pacar malah baca wattpad,"
"Trus tiap hari sukanya bayangin wajah oppa oppa Korea yang pastinya nggak tau Lo idup apa enggak," ucap Rangga
"Dosa nggak sih bunuh orang, apalagi kalau itu pacar sahabat Lo sendiri," ucap nya yang sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.
Tanpa aba aba Aruna langsung berlari mengejar Rangga yang sudah kabur duluan karena sudah merasa kan ancaman bahaya dari cewek galak didepannya.
Sedangkan Rina sendiri hanya tertawa melihat tingkah sahabat dan kekasihnya tanpa berniat untuk melerai mereka.
Begitupun Rangga yang tidak berniat untuk sekedar berhenti atau minta maaf. Dia tetap berlari hingga dia sendiri tidak menyadari apa yang terjadi di belakang nya.
Aruna sendiri berlari melewati kelas kelas mengejar Rangga hingga tiba tiba dari kelas yang ia lewati muncul seseorang dari balik pintu yang sontak menabrak nya.
Untung saja orang yang menabraknya itu menangkapnya dengan memeluk pinggangnya dengan kedua tangannya. Jika bagi wanita lain itu menjadi keberuntungan, maka tidak bagi Aruna.
Dia menatap laki laki yang sudah menangkapnya dengan wajah yang pucat.
"Sial, kambuh lagi," batin Aruna
TBC
Semoga suka.
23 sept 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Phobia With You
Teen FictionSemua wanita pasti ingin mencintai dan dicintai seseorang kan, terutama dicintai laki laki. Begitu pun yang Aruna ingin kan. Mencintai dan dicintai laki laki lain. Menjalin hubungan dengan laki laki lain. Dan hidup bahagia dengan laki laki tersebut...