"ZEFANYA GUE UDAH BILANG MAU BANTU LO, BIAR BISA KELUAR DARI SITUASI YANG KAYA GINI!" teriak Kevin frustasi.
Kevin menarik Zefanya dari restoran ramen setelah dirinya membayar semua makan yang Zefanya makan agar dapat segera bicara di basment mall yang jarang sekali orang berlalu lalang.
"KELUAR DARI SITUASI YANG MANA YANG LO MAKSUD?!!!!" teriak Zefanya tak mau kalah.
"Zefanya, lo perlu belajar menerima orang lain, dengan gitu, lo bisa bebas dari belenggu yang selama ini mengikat lo, elo udah terlalu banyak menderita sendirian Zefanya," ucap Kevin yang kali ini dengan nada lembut.
"Gue udah pernah menerima orang lain untuk masuk ke hidup gue, Kevin! Dan, gue nggak berniat kecewa lagi!" ucap Zefanya yang akhirnya air matanya tumpah ruah.
"Yang lo biarin masuk bukan orang yang tepat Zefanya! Let me in, and trust me," jawab Kevin kekeuh.
Awal pertemuan Kevin dengan seorang Zefanya memang menimbulkan kesan tidak baik, tapi setiap bangun tidur setelah mengenal seorang Zefanya, wajah itulah yang terus menganggu pikirannya.
Wajah Zefanya yang dingin seolah-olah dibuat untuk menutupi wajah asli penuh kesedihan, wajah itu seolah-olah meminta pertolongan pada seorang Kevin agar sang empunya tidak jatuh lebih dalam lagi.
"Trust you?" tanya Zefanya sarkastik, wajah yang penuh air mata kemudian ia seka secara paksa, lalu menutupinya lagi dengan senyuman menyebalkan yang biasa ia tampilkan.
"Lo ngajak gue hubungan serius tapi nggak sampai seminggu udah jalan sama cewek baru? Dan, lo bilang gue cuma harus percaya sama lo? Hell no," tawa Zefanya meledak.
"Anindya cuma temen satu gereja gue dari umur kita 9 tahun Zefanya!" ucap Kevin kesal yang akhirnya membuat Zefanya membisu.
"Saya nggak akan buat kamu kecewa Zefanya, kamu bisa pegang omongan saya," ucap Kevin kembali meyakinkan Zefanya.
"Dua minggu, kalo dalam waktu dua minggu lo buat gue kecewa, lo harus berhenti muncul di hidup gue, batalin kontrak kerja lo biar kita nggak ketemu lagi," ucap Zefanya.
"Kalo dua minggu gue nggak ada ngecewain lo, kita tunangan," ucap Kevin membuat Zefanya terdiam.
"Dan selama dua minggu itu, lo harus membiarkan gue ngelakuin apapun buat buktiin ke lo,"
"Gue juga harus ambil keuntungan Zefanya, inget, simbiosis mutualisme," ucap Kevin tengil.
"Oke, deal," jawab Zefanya.
Zefanya pasti sudah kehilangan akal saat mengiyakan tawaran Kevin untuk bertunangan jika rencananya berhasil.
Tunangan,
Bukannya itu artinya semuanya akan berlanjut ke hubungan bernama pernikahan?
Deru nafas Kevin dan Zefanya saling bersahutan, mengisi keheningan di mobil Mustang berwarna biru milik Kevin.
"Aku pengen es krim, kamu mau nggak?" tanya Kevin yang membuat Zefanya menatapnya horor.
"Aku?"
"Kamu?"
"Did i hear something wrong?" tanya Zefanya.
"Mulai hari ini aku nggak mau denger lo gue lagi," jawab Kevin.
"Gue menolak,"
"No, you can't," ucap Kevin dengan diiringi senyum menyebalkan.
"Lo sialan," jawab Zefanya.
"Kamu, Zefanya"
Zefanya mencocol kentang gorengnya kedalam eskrim mcflurry yang dihadiahi tatapan super aneh dari Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔃𝔂𝓷𝓲𝓼𝓬𝓱
Fanfiction(n) ASDP (Antisocial Personality Disorder) merupakan gangguan mental dimana individu berperilaku agresif, impulsif, melanggar aturan hukum, dan tidak lagi memiliki perasaan bertanggung jawab terhadap perilakunya. Zefanya Anabelle Stephanie, gadis pe...