[VOL 1. Kasus 502 - Mayat Beku] ● Babak 3

70 9 4
                                    

VOLUME 1. Kasus 502 - Mayat Beku Beracun
___________

Babak 3.
Yan Xie melihat Jiang Ting dan segera berpindah jalur. Langsung tancap gas, dan menerjang truk.
___________

Keesokan hari.

"Terima kasih karena sudah menyempatkan diri, di jadwalmu yang padat, dan datang ke sini untuk bertemu, tapi aku merasa..."

Yan Xie tiba-tiba menjawab, "Aku tahu."

Restoran bintang lima itu terletak di tengah kota, di daerah terkenal. Suasananya eksklusif dan nyaman. Terdengar alunan piano, mengalun lembut di sepanjang ruangan, mengiringi dentingan garpu dan pisau yang beradu.

Wanita yang duduk di hadapannya menggigit bibir bawahnya, sebelum akhirnya berkata dengan sopan, "Meskipun aku menghormati yang memiliki profesi sebagai polisi, dan mengagumi pengorbanan yang kau lakukan, tapi tetap saja..."

Yan Xie menjawab, "Aku mengerti."

"Yan Xie, kau pria yang baik. Terlepas dari penampilan dan statusmu, kau sangat istimewa. Suatu saat nanti, kau pasti akan bisa..."

Yan Xie menjawab, "Aku tahu."

Kedua saling memandang untuk beberapa saat, dan gadis itu berhenti bicara.

Yan Xie dengan tulus menghiburnya, "Jangan khawatir, aku akan bicara dengan orang yang memperkenalkan kita."

Dalam sekejap, beban seberat lima ratus kilo seakan lenyap dari pundaknya. Lega, karena beban ini hilang, dia melambaikan tangan, memanggil pelayan, "Tolong bill-nya."

"Sudah kubayar." Yan Xie menyeka mulutnya dengan serbet. Dia berdiri dan berkata dengan sopan, "Maaf, aku sudah membuang waktumu dengan percuma. Di mana kau tinggal? Biar aku mengantarmu."

Gadis itu sedikit tergerak mendengarnya, "Itu akan bagus sekali! Kau..."

Lalu, ponselnya berdering.

Yan Xie, dengan latar belakang keluarga yang superior, dan wajah yang tak kalah dengan idola, serta tubuh yang tampak ramping saat berpakaian, dan gagah saat membukanya, yang telah ditempa selama bekerja di garis depan kesatuan untuk bertahun-tahun. Dia menarik dan murah hati, menjadikannya kandidat kencan buta yang sempurna.

Tapi, hanya ada satu alasan, kenapa pria di masa keemasannya ini, selalu gagal dalam kencan buta...

"Halo?"

"Bos! Chief Wei minta kau segera kembali. Hasil otopsi dari kasus freezer KTV sudah keluar dan ada penemuan besar. Kasus ini sudah dilimpahkan di Biro Kota!"

"..."

Yan Xiu menutup telepon, mengangkat kepalanya, dan bertanya dengan senyum penyesalan di wajahnya, "Bagaimana jika aku antar ke stasiun kereta bawah tanah?"

Gadis itu mengerti, berulang kali menolak untuk diantar, karena dia paham dan mengerti pekerjaan seorang penyidik kepolisian. Keduanya dengan enggan mengucapkan selamat tinggal dalam suasana yang bersahabat. Tapi, saat berbalik arah, masing-masing langsung menghapus akun WeChat satu sama lainnya, dari daftar kontak.

Yan Xie berjalan menuruni tangga restoran, dan wajahnya langsung diterpa matahari yang cerah di awal Mei. Dia mengeluarkan kacamata hitam dan mengenakannya. Dia menyisir rambutnya, dan perkataan gadis yang tidak selesai tadi, melintas di pikirannya, "Suatu saat, aku yakin, kau pasti bisa..."

Yan Xie menghela napas berat, "Aku pasti bisa jadi tangan kanan Tuhan! Aku harus percaya pada diriku sendiri!"

Ponselnya langsung berdering, seakan bersorak untuk mimpinya itu.

[BL] - Breaking Through The Clouds 破云 (terj. Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang