Kedua bocah itu berakhir selamat dengan bantuan seorang warga dari daerah itu.
Seorang namja paruh baya menemukan keduanya saat tengah bersembunyi di sebuah ladang yang ternyata milik namja paruh baya tsb.
Namja paruh baya itu pun menghubungi polisi, agar mudah menghubungi keluarga kedua bocah itu.
Hingga akhirnya Jiyeon kecil berakhir berada di kediaman kel Oh.
Menurut keterangan dari polisi, Keluarga dari yeoja kecil itu menghilang. Kediaman mereka kosong dan para tetangga mereka pun tak mengetahui kemana perginya keluarga Park tersebut.
Oh Sungkyung, yeoja kecil berusia delapan tahun itu menatap Jiyeon kecil dengan raut berbinar. Dan kalimat yeoja itu selanjutnya adalah salah satu alasan Park Jiyeon akhirnya tinggal bersama kel Oh.
"Mulai hari ini kau akan jadi yeodongsaeng-ku, Tak apa'kan Eomma, Appa?" ujarnya, tersenyum seraya merangkul Jiyeon kecil yang masih terisak.
"Aku ingin pulang hikss...Aku ingin Eommaku." tangisan Jiyeon kecil membuat hati Ny. Oh terenyuh.
Menghampiri Jiyeon. Menyetarakan tubuhnya hingga setara dengan bocah itu. Kemudian memeluknya.
"Jangan menangis sayang, Mulai hari ini kami adalah keluargamu." Ny. Oh mengelus kepala Jiyeon dengan lembut.Clo_Mmerz
Sungkyung menatap Joohyuk dengan pandangan sinisnya, Mengabaikan jika di sisi namja itu ada harabeoji dari namja itu.
Entah ada apa hari itu, hingga harabeoji Nam datang berkunjung. Dan nampaknya akan ada pembicaraan serius, melihat penampilan Namja paruh baya itu dan cucu-nya yang mengenakan setelan formal.
Dan yang tak di mengerti oleh Sungkyung adalah, Kenapa Eommanya pun memintanya turut berada disini dengan gaun dan juga bermake-up.
"Sungkyungie, Kau menyayangi harabeoji'kan?" pertanyaan Harabeoji Nam sontak memutuskan pandangan sinis Sungkyung untuk Joohyuk.
Yeoja itu tersenyum lebar. "Tentu saja harabeoji, kenapa harabeoji bertanya seperti itu?" sahut yeoja itu. Pindah dari sofa yang didudukinya, lalu duduk di samping harabeoji Nam yang masih kosong. Seraya memegang kedua tangan keriput itu. Menggenggamnya.
Harabeoji Nam tersenyum. "Jika begitu, Kau tak akan keberatan'kan menjadi cucu menantuku?" Tanya namja paruh baya itu, balas menggenggam tangan Sungkyung. Meski hanya sesaat, karna sesaat berikutnya...
"MWO??? MENJADI CUCU MENANTU?" Sungkyung sontak melepaskan kedua tangannya dari genggaman harabeoji Nam saat pertanyaan itu sampai di pendengarannnya. Wajahnya memancarkan ketidak-percayaan.