Semua orang yang mengikuti acara pemakaman Kirana mulai melangkah pergi satu persatu,dan menyisakan hanya keluarga Iqbaal saat ini
"Ale, kamu harus ikhlas ya Nak. Kamu nggak boleh terus-terusan terpuruk seperti ini. Kasihan Muti le"pinta Bunda Rike pada iqbaal yang setia duduk dihadapan pemakaman sang istri
Iqbaal menatap Muti sendu " Iqbaal mari kita pulang Nak"ajak Ayah Herry
"Iqbaal masih mau disini" Jawabnya sederhana tak menatap siapapun selain batu Nisan bertuliskan "Kirana Athifa" Itu.
Mereka semua terdiam mengerti bagaimana perasaan iqbaal saat ini"Kalo gitu Bunda pulang dulu ya Le. Nanti secepatnya kamu harus pulang "Ujar Bunda Rike
" Iya Bun"sahutnya singkat
"Muti.ayo ikut aunty idza pulang sama Grandma Ya? " Ajak Ka fildza
"Muti mau disini aja nemenin Ayah" Jawabnya menatap makam sang Bunda
"Muti sayang. Kita pulang ya Nak"kali ini(namakamu) yang mengajaknya
Muti menatap(namakamu)sebentar,
Kemudian beralih ke makam Kirana " Bunda Kirana. Muti pulang dulu ya sama bunda (namakamu), nanti Muti balik lagi kok. Muti sayang banget sama bunda"Ucap Muti seakan meminta izin"Ayo.Nak" Ajak Bunda Rike. Mereka semua pergi meninggalkan iqbaal, menuju ke parkiran mobil
"Bun.. (Nam) masih mau disini dulu nemenin mas Iqbaal" Ujar (namakamu) diparkiran
"Ya udah kalo gitu bunda Pulang dulu ya. Nanti kamu harus pulang sama iqbaal" Ucap Bunda Rike menyetujui, (Nam) mengangguk
Mereka semua pergi,(Nam) kembali ke pemakaman
(Namakamu) berdiri dibawah pohon besar, terletak agak jauh dari tempat iqbaal saat ini. Ucapan iqbaal pun masih bisa ia dengar
"Kirana.. Kenapa kamu meninggalkan aku dan juga Muti secepat ini.Bagaimana bisa aku menjalani hidup tanpa kamu sayang" Lirih iqbaal
"Wanita yang sudah menggantikan posisi kamu saat ini. Sungguh sangat tidak berguna. Dia sudah merebut Muti dari kamu,dia yang sudah merubah posisi kamu dihadapan orang tua aku. Maaf karena aku sudah berbohong bahwa aku tidak akan pernah mengkhianati kamu sayang.. Sesungguhnya aku telah menduakan kamu dengan wanita sialan itu" Sendu nya -apa yang ingin ia ucapkan sudah ia lakukan dihadapan makam Kirana
(Namakamu) menangis pelan mendengar semua ucapan yang seharusnya tak ia dengar. Jika memang seperti ini,mengapa ia memilih untuk tetap disini menemani iqbaal.
"Kirana aku pulang dulu Ya sayang. Kamu harus tenang disana. Aku mencintaimu mu dan akan selalu mencintai mu"Ucap iqbaal
(Namakamu) bersembunyi disebalik pohon, tidak ingin iqbaal mengetahui keberadaan nya. Iqbaal pun berlalu menghampiri mobilnya
(Namakamu) mengikuti iqbaal pelan dari belakang, ia terkejut saat iqbaal tiba-tiba berhenti. Ia kembali bersembunyi dibalik pohon
"Pernikahan ini,memang tidaklah berguna dan hanya akan membuat ku semakin menderita" Gerutu nya sembari melihat cincin pernikahan nya dengan (namakamu)
-astagfirullah-
Batin (namakamu) saat melihat iqbaal membuka dan membuang cincin pernikahannya dengan mudahIqbaal memasuki mobil dan bergegas pulang. (Namakamu) kembali menangis dan mengambil cincin pernikahan milik iqbaal yang tadi sempat iqbaal buang
"Begitu mudahnya kamu melepaskan cincin yang suci ini mas"Lirih(namakamu).
Ia menyimpan cincin itu dan ia juga yang akan merawatnya.Sampai suatu saat nanti,Iqbaal sendiri yang menginginkan (Nam)memakaikan cincin tersebut di jemarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU.SURGA KE-2 MU [IDR] END✔
Casuale"Meski aku bukan yang pertama, tapi aku berhak untuk dicinta karena aku hanyalah aku..Wanita biasa" (Nama kamu) "Bagi gue, lo nggak lebih dari perusak kebahagiaan dalam kehidupan keluarga gue" Iqbaal @_"Demi apa gue bacanya sambil nangis!" ...