_12_

195 33 10
                                    

Brakk

Bugh

Pyarr

"Aska!! Kamu ngapain?! Aska"

Tok tok tok

"Aska jawab Mama. Buka pintunya!!" Teriak Mama sangat khawatir.

Tiba tiba saja setelah pulang sekolah Aska nampak menahan emosinya dan tiba tiba dari lantai atas terdengar suara yang sangat berisik. Mama akhirnya memutuskan untuk ke lantai atas dan ternyata asal kebisingan itu dari kamar putranya.

"Akhhh" Teriak Aska dari dalam kamarnya

"Aska buka. Aska jangan gini hiks" Mama sudah menjatuhkan air matanya. Putranya terlihat sangat marah. Ada apa sebenarnya?.

Mama masih setia mengetuk dan meneriaki Aska yang sepertinya sedang membanting seluruh barang dikamarnya. Terdengar dari beberapa kali barang dijatuhkan bahkan ada yang pecah. Ditambah sesekali Aska menjerit frustasi membuat Mama semakin khawatir.

"Nyonya ini ada apa?" Tanya Mang Dino yang merupakan supir keluarga Aska.

"Mang itu Aska dari tadi"

Pyarr

"Akkhh gue benci. Kenapa harus gue?!!" Teriak Aska dengan sangat lantang.

"Astaghfirullah Mas Aska" Kaget Mang Dino

"Mang ini gimana hiks saya bingung" Ucap Mama yang sekarang sudah terduduk. Rasanya kakinya benar benar lemas tak bertenaga.

"Astaghfirullah" Ucap Mang Dino lalu berjongkok untuk menenangkan Majikannya ini.

"Saya panggilkan Dokter Sura ya Nyonya?" Tanya Mang Dino pelan

"Iya Mang panggil dia. Suruh cepat kesini saya takut Aska kenapa kenapa"

Mang Dino segera ke lantai bawah dan menuju telpon rumah untuk menghubungkan dokter Sura.

"Aska jangan lagi nak" Batin Mama ikut menangis pilu.

****

Tok tok tok

"Biar Dean saja Bi" Ucap Deandra karena melihat Bibinya hendak beranjak dari tempat duduknya.

"Hai De" Sapa seseorang yang membuat Dean mengernyitkan dahinya.

"Eh iya Kak. Hai juga. Kak Floren ada perlu apa kesini?" Tanya Deandra sesopan mungkin.

"Oh gue cuman pengen ketemu lo aja. Ada yang mau gue omongin. "

"Masuk dulu kak"

"Gausah De. Gue cuman pengen minta maaf atas kesalahan gue sama lo. Gue tau gue nyakitin lo. Tapi gue benar benar ga enak hati. Aska udah berhasil nyadarin gue. Kalau gue banyak salah sama lo"

Deandra tersenyum.
Meskipun jujur hatinya tak percaya. Tapi karena Floren menyebut nama Aska maka Deandra mencoba untuk percaya aja.

"Aku udah maafin kakak."

"Berdamai?" Ucap Floren seraya mengulurkan tangan guna menjabat tangan Dean.

Dengan membalas uluran itu.

"Auhh" Ringis Dean karena genggaman Floren sangat kuat.

Bugh

"Astaga kak Floren" Kaget Deandra saat melihat Floren terjengkang dan mendarat mulus di tanah.

Deandra segera mendekati Floren dan membantunya untuk berdiri.

"Kak Edo apa-apaan sih. Kak Floren kan cewek" Omel Deandra pada orang yang membuat Floren Terjengkang.

Deandra (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang