Audy sekarang sedang berada di depan gerbang menunggu Arjun yang entah kemana. Dia tadi mengatakan pada Audy untuk menunggu di depan gerbang. Tapi sudah setengah jam lebih menunggu Arjun belum juga datang. Membosankan.
"Duh, tuh anak lama banget sih," gerutu Audy.
Suara deru mobil, membuat Audy otomatis membalikkan tubuhnya. Seorang pria yang mengemudi mobil tersebut berhenti didepan Audy, " Kamu kok, belum pulang?" tanya lelaki itu, setelah turun dari mobilnya.
"Hmm, itu anu aku tunggu seseorang, iyya seseorang," jawab Audy gugup.
Lelaki itu mengerutkan dahinya, "Siapa?" tanyanya kembali.
Pip pip
Suara klakson mobil membuat mereka kaget karena hampir saja mereka tertabrak bila saja mobil tersebut tidak mengerem di tempat yang tepat.
"Naah itu, orangnya udah dateng aku pergi dulu ya Johan, byee." Audy segera masuk ke mobil dan meninggalkan Rivano yang masih terbengong di tempatnya.
Yah lelaki yang mengemudi mobil tadi adalah Rivano.Dia kan Arjun, kenapa bisa dia pulang bareng Audy? Siapa dia?
Gumam Rivano.Wajah Rivano sudah merah padam menahan cemburu. Mobil yang di kendarai Arjun dan Audy sudah melaju kencang.
"Sialan!" seru Rivano kemudian menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
****
Mobil yang dikendarai Audy melaju dengan kecepatan tinggi, Arjun menjalankan mobilnya sangat cepat. Sehingga membuat Audy tegang sedari tadi. Sekarang Arjun membuatnya takut badannya terasa di ombang-ambing.
"Arjun, hati-hati. Kalau mau mati nggak usah ajak gue." gerutu Audy sambil menggenggam erat dasbor mobil. "Gue aduin sama ayah nanti," lanjutnya
"Lo bisa diem nggak sih?" bentak Arjun sambil terus melajukan mobilnya.
"Gue takut hiks ... " Audy terisak mendengarkan suara bentakan Arjun, jujur saja Arjun jika udah marah tuh seperti monster matanya bahkan sampai mau keluar karena melotot.
Melihat Audy sudah memesan air mata membuat Arjun merasa kasihan walau sebenarnya Arjun sangat benci pada Audy tapi dia orangnya tidak tegaan.
Suara tangisan Audy sudah berhenti karena kecepatan mobil pun sudah berkurang. Sekarang mereka sudah sampai di depan rumah.
"Cepetan turun, Lo mau disini terus?" perintah Arjun.
Audy turun dari mobil, dengan cepat rasanya kakinya sudah sangat lemas. Ditambah keringat dingin dan mata merah.
Setelah Audy turun dan menutup pintu mobilnya dengan kasar, Arjun langsung pergi entah kemana dia kembali melajukan mobilnya lebih kencang lagi.
"Assalamu'alaikum bunda," ucap Audy dengan suara yang sangat lemah.
"Waalaikumsalam, Audy kamu kenapa sayang?" bunda Lita khawatir melihat keadaan anaknya seperti ini.
"Hmm, nggak papa kok bun. Audy hanya capek aja habis olahraga tadi," lirih Audy.
"Kamu pulang sama Arjun?" tanya bunda Lita mendapat anggukan dari Audy. "Terus dia kemana?" tanyanya lagi.
"Pergi, Audy nggak tau dia mau kemana. Bunda Audy ke kamar dulu yah." Audy kemudian pergi tanpa mendengar pertanyaan-pertanyaan yang akan di lontarkan kepada nya tentang Arjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam (On Going)
Fiksi RemajaSeorang wanita dengan kisah cinta yang dialami penuh Lika liku mencintai dalam diam sangat sulit untuk di jalaninya. Akan kah seorang Audy Zahra Damariva bakal bersatu dengan Rivano Johan Addison. Bagaimana kah kisah nya? Bagaimana menurut kalian me...