Happy Reading ✨
.
.Setelah laju kendaraannya terhenti, Yerin langsung turun dari mobil sportnya dan melangkah memasuki caffe tempat dirinya dan teman-teman satu gengnya berkumpul setiap akhir pekan.
"Yerin, Disini."
Gadis cantik berkaki jenjang itupun melirik kesumber suara dimana seorang wanita sepantarnya memanggil sambil melambaikan tangan.
"Tumben lo ikut?" tanya Yuna, salahsatu teman Yerin.
"Daripada lo semua cuekin gue." sahut Yerin secara terang-terangan.
Yerin terbilang gadis yang paling sibuk diantara teman-temannya, tuntutan pekerjaan sebagai seorang penulis lah yang membuat dirinya selalu menghabiskan waktu bersama laptop, ponsel, dan bahkan buku diary jika diperlukan yang sudah seperti nota catatan hutang menurut kawannya, karna Yerin selalu membawa benda tersebut kemanapun ia pergi.
Hal itu ia lakukan untuk berjaga-jaga jika ia mendapat sebuah ide cerita, ia akan langsung menulisnya kemudian mengembangkannya saat pemikiran dan moodnya saling mendukung satu sama lain.
"Lo pesen apa, Rin?" Tanya Jira.
"Samain aja." Sahut Yerin sedikit apatis.
"Widih sultan mau bayarin nih." Ujar Rana meledek.
Yerin merubah mimik wajahnya dengan ekpresi Jijik. "Idih bayarin, udah kaya orang susah aja lo segala minta dibayarin." Sahut Yerin yang selalu blak-blakan.
Ya, pertemanan kelima gadis itu memang sudah sangat lama terjalin, dari semenjak mereka duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama hingga kini umur mereka sudah hampir menginjak 25 tahun karena mereka memang lahir ditahun yang sama, hanya tanggal dan bulan saja yang membedakan. Yuna, Jira, Yerin, Jisoo, dan Rana.
Sambil menunggu pesanan datang, hal yang selalu para wanita lakukan saat sedang hang out dengan teman-temannya adalah membicarakan pasangan masing-masing tentang keburukan dan kebaikannya, atau menggosipkan orang lain sebagai moment penting dalam menghabiskan waktu bersama. Inilah yang sedang mereka lakukan sekarang.
"Iya gila! Namjoon maunya taun ini nikahin gue." celetuk Yuna.
"Bagus dong gue juga maunya taun ini," Ujar Yerin menyahut.
"Ah gue juga mau, tapi Jungkook belum siap nikahin gue. Dia selalu permasalahin catring sama biaya gedung, basi banget gak sih?" sambung Rana dengan raut wajah cemberut.
Seperti biasa meskipun Yerin sedang menikmati waktu kebersamaan dengan para sahabatnya, sorot mata gadis itu selalu berjalan-jalan melirik kesana kemari. Dalam pikirannya selalu saja tertanam. "Kali aja gue dapet inspirasi disini." itulah yang selalu terucap keluar dari mulutnya, bahkan seluruh temannya pun sudah sangat terbiasa dengan tingkah konyol Yerin.
"Jangan mikirin bae inspirasi, pikirin tuh mantannya si Taehyung sekarang udah jadi jendes." celetuk Rana.
Yerin pun menjawab dengan dahi yang mengerut. "Apa masalahnya sama gue?"
"Dia dicerein lakinya karena ketauan selingkuh, dan itu udah yang kesekian kalinya. Mungkin suaminya malu karna dia tau istrinya selingkuh sama oranglain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mist of Romance
Fanfiction"Saya tidak punya hak, tapi sebagai orang yang sama-sama jadi korban perselingkuhan harusnya Ahjussi mengerti posisi saya sekarang." -Choi Yerin "Jangan panggil saya Ahjussi meskipun saya udah punya anak masih muda kan, jadi panggil Oppa aja." -Kim...