Saat ini Maher melajukan motornya menuju Cafe tempat ia janjian dengan seseorang.
Hanya perlu waktu lima belas menit ia sudah sampai Di depan Cafe itu. Kalian masih ingatkan waktu dia kebuang cuma gara-gara sampah tadi.
Tanpa menunggu lama ia langsung masuk ke dalam Cafe itu. Dari awal ia memarkirkan motornya ia sudah menjadi pusat perhatian, banyak tatap-tatapan kagum dari para gadis. Bahkan banyak yang berteriak histeris hanya karna Maher menyisir rambut nya kebelakang."Segitu ganteng kah gue? "-Batin Maher.
Tidak ingin memperdulikan mereka, Maher kembali fokus dengan tujuan nya, ia memperhatikan sekitar mencari keberadaan orang yang ingin ia temui.
Disana tepatnya di meja paling tengah, seorang Remaja laki-laki tengah duduk santai sambil menikmati pesenannya sambil bermain ponsel.
"Kenapa harus ditengah sihh"-Batin Maher.
"Woe bro!! Lo ngaret banget dah" sapa remaja laki-laki itu kala menyadari kedatangan Maher.
"Sorry Bang Gio, tadi ada urusan" balas Maher.
Gio fernando orang yang sudah ia anggap seperti kakak kandungnya.
"Perasaan urusan lo gak kelar-kelar dah"
"Namanya juga hidup Bang, kalo gak ada masalah namanya bukan Kehidupan"
"Heheh iya deh yang udah gede mah"
"Apanya yang gede Bang" tanya Maher dengan wajah polos nya.
"Semuanya, termasuk yang di bawah" balas Gio.
"Hah... Yang di bawah mana bang? " tanya Maher sok polos.
"Gak usah sok polos lo njing!"
"Hahahh iya-iya, kalo yang itu mah harus dong, nanti cewe gue gak mau lagi" Canda Maher.
"Emang ada yang mau sama lo, muka datar triplek gitu?"
"Idung gue mancung lo bilang Datar?? Wah... Kebangetan lo"
Ucapan Maher tidak diladeni oleh nya, saat melihat pelayan lewat.
"Mbak!! " panggil Gio kepada pelayan Cafe.
"Ya... Ada yang bisa saya bantu Mas" tanya Ramah Pelayan itu.
"Disini sering ada tante-tante girang gak? " melihat raut wajah kebingungan Pelayan itu Gio tak bisa menahan tawanya, sedangkan Maher tidak memperdulikan nya dan tetap membaca buku menu di depan nya.
"Kalo ada pesenin saya satu ya, kasian temen saya jomlo terus" lanjut Gio mengedipkan sebelah matanya kepada pelayan itu, sedangkan Maher yang mendengar langsung melototi nya.
"Minta ditampar dollar nih anak"-Batin Maher.
"Ekhmm... Maaf Mbak, temen saya kurang waras jadi jangan diladeni" balas Maher.
Saat Gio ingin memprotes namun harus diurungkan olehnya karna Maher sudah memotongnya.
"Saya pesen capucino satu" ucap Maher.
"Udah itu saja Mas?"
"Iya mbak, nanti temen saya yang bayar" balas Maher mengedipkan sebelah matanya keArah Gio, membuat sang empu bergidik antara ngeri dan jijik.
"Anjim dikira gay nanti gue"-Batin Maher.
"Baik lah silahkan ditunggu" ucap pelayan itu berlalu.
"Lo ya... anak sultan tapi maunya yang gratisan" sinis Gio.
"Elah lo bang, sekali-kali ngapa" balas Maher.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maher ( what did I do wrong)
Teen Fiction💄💄 YANG MAU CERITA ANAK GENG MOTOR YANG BIKIN KALIAN KETAWA KETAWA ,,NANGIS,, SAMA BAPERR SINI YUK LANGSUNG CEK AJA🎉❤ Kehidupan Maher putra bagaskara berubah setelah Aracella masuk kedalam hidupnya. Prat awal-awal mungkin agak menyeleneh maaf ya...