Kebakaran jenggot.
Yah, itulah deskripsi paling tepat untuk Jongin pasca melihat anak gadisnya 'dicium' didepan mata.
"YAA! PARK YOOCHAN KAU-"
"Dia pingsan, Jongin!"
"Bawa ke ruanganku!"
Jongin bahkan belum paham akan perubahan situasi. Ia baru saja akan melepaskan Insoo dari Yoochan tepat ketika Chanyeol membopong tubuh Insoo yang tak sadarkan diri. Meninggalkan Jongin yang terdiam, Chanyeol segera mengikuti Sehun dengan tampang panik. Mereka melangkah cepat menaiki tangga untuk menuju ke lantai dua –ke ruangan Sehun. Joonyi, Kris dan Jongdae segera mengekor di belakang.
Baik Yoochan ataupun Jongin, sama-sama tidak ada yang bergerak dari posisi mereka. Yoochan malah masih merunduk miring, tetap di posisi seperti saat insiden ciuman itu terjadi. Situasinya amat sangat canggung.
"Park Yoochan..."
Anak lelaki itu berjengit spontan. Buru-buru ia duduk tegak.
"..apa yang kau lakukan pada anakku?"
Yoochan menggeleng takut-takut.
"Kau menciumnya sampai dia pingsan?"
Sekarang mata Yoochan melebar. Gelengan kepalanya semakin kuat.
"Didepan Joonyi?"
Lagi, ia menggeleng lebih cepat.
Yoochan merasa lidahnya mendadak kelu. Ia tak bisa berpikir jernih. Tidak ketika untuk pertama kalinya ia merasakan bagaimana lembut dan manis bibir seorang perempuan. Terlebih lagi benda itu milik kekasihnya sendiri.
Oh, Park Yoochan. Dalam keadaan genting begini malah hal begitu yang dia ingat!
"Nanti kita bicara." tegas Jongin lalu pergi ke lantai dua, meninggalkan Yoochan yang hanya bisa menelan ludah.
Wajah Jongin kian terlihat gusar begitu sampai di pintu ruangan Sehun. Ia melihat Insoo masih berbaring tak sadarkan diri di sofa, ditemani Chanyeol yang berlutut diatas lantai. Chanyeol tengah mengoleskan sebuah minyak ke pelipis Insoo dan beberapa kali menaruh botol minyak itu didepan hidungnya. Berharap Insoo menghirup wangi minyak yang menyengat.
Didekat kepala Insoo, Joonyi duduk cemas sambil membasuh keringat dingin yang mulai bermunculan di kening adik tak sedarahnya ini. Tak jauh dari mereka, Sehun, Kris dan Jongdae berdiri memperhatikan dalam diam.
"Ada apa dengan Insoo?" Chanyeol menoleh pada Joonyi.
"Tamu bulanan. Mengerti, kan?" jawabnya.
Para ayah itu mengerutkan kening.
"Tapi Baekhyun tak seperti ini. Apa kau begitu?" tanya Chanyeol lagi, mewakili pertanyaan rekan-rekannya.
"Kadang. Tapi tak pernah sampai pingsan." jawab Joonyi.
Chanyeol sudah mau membuka mulutnya lagi, hanya saja tepat saat itu kepala Insoo bergerak diiringi suara suara desisan pelan. Tangannya yang berada diatas perut terkepal meremas ujung baju seragamnya sendiri.
"Insoo..." Jongin melangkah cepat, membungkuk diatas wajah putrinya.
Mereka semua diam menanti gadis itu sadar. Hingga sekitar lima detik yang sunyi, mata bulat Insoo warisan dari ibunya itu akhirnya membuka perlahan, menatap wajah-wajah cemas diatasnya satu per satu, lalu berhenti tepat di manik hitam milik Chanyeol.
Disini, kening Insoo tahu-tahu berkerut heran. Bibir heartshapenya pun membuka, semakin membuat penasaran.
"Ng?" Insoo masih menatap Chanyeol lekat-lekat. Matanya seperti mengeksplor wajah suami dari Byun Baekhyun ini. Kemudian dengan nada polos dan raut keheranan ia bersuara lirih. "Yoochan...kenapa kau terlihat tua?"
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Us
Fanfiction[SLOW UPDATE] Trilogi 'When the Coffee Meet the Bubble' & 'Just Married' Remaja-remaja tanggung yang baru mengenal cinta, harus berhadapan dengan ruwetnya hubungan orang tua masing-masing. Sehun, Chanyeol, Jongin dan lainnya kini jadi saksi bagaiman...