So..

17 4 1
                                    

"Paspor, LoA, Sertifikat Berbahasa. Gue cuma punya satu doang"
Tangis Hana kembali pecah membuat Areum reflek memundurkan kepala untuk menjaga kesehatan telinganya.

"Udah Na. Yang penting kan foto lo masih utuh noh" ucap Areum seraya menunjuk beberapa foto yang seharusnya dibawa.

"Foto mah gampang, bisa diulang. Lah berkas-berkas gue"

"Aduhh.. ini udah malem Na, bisa-bisa gue dilabrak tetangga gara-gara lo nagisnya kenceng banget"

Masih sama. Hana masih belum mengehentikan tangisnya membuat Areum menghembuskan nafasnya pelan.

"Udah ya.. sekarang lo tidur dulu. Besok kita cari kalo aja jatoh"

Barulah setelah itu, Hana menurut.
Keadaan tenang menyelimuti keduanya hingga matahari muncul dan dering alarm memaksa keduanya agar membuka mata.

"Na.. bangun. Katanya mau cari berkas-berkas" ucap Areum lembut membangunkan sahabatnya.

"Eungghh"

"Ayo bangun"

"Ini udah bangun" jawab Hana saat ia berhasil membuat punggungnya menjauh dari kasur.

"Udah cepetan mandi. Keburu siang"
Tak sampai 30 menit, Hana sudah siap dengan setelan andalannya.

"Ngga pernah berubah emang" gumam Areum saat Hana keluar dari kamar dengan gaya yang masih seperti saat SMA dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngga pernah berubah emang" gumam Areum saat Hana keluar dari kamar dengan gaya yang masih seperti saat SMA dulu.

Menyusuri jalanan seraya menoleh kesegala arah membuat mereka kadang dipandang aneh beberapa orang. Bahkan Hana tak hentinya mengucap doa agar map coklat berisi masa depannya itu dapat ditemukannya.

Jarum pendek pada jam tangan Hana sudah menunjukkan pukul 11 siang KST yang berarti sudah 3 jam mereka mencari map coklat itu.

"Areuuumm. Gue bisa gila kalo gini terus"

"Lo pikir gue engga. Leher gue rasanya kaya mau patah" keluh Areum.

"Terus gimana? Kita lapor polisi aja gimana? Kan ilangnya udah 24 jam" ucap Hana polos membuat Areum memutar bola matanya.

"Mending kita istirahat dulu. Otak Lo mulai ga waras" ucap Areum kesal lalu berjalan mendahului Hana.

Keduanya berjalan dengan Areum yang masih terus menggerutu karena kecerobohan sahabatnya dan akhirnya berhenti pada sebuah kedai makanan.

Langkah Hana terhenti. Sebuah gedung di depan kedai tersebut menarik perhatiannya.

"Areumm! Sini bentar deh"

"Apa sih Na, gue udah laper ini" gerutu Areum (lagi).

"Itu gedung 1 million yang biasa gue liat di yt itu?" tanya Hana seraya menunjuk gedung tersebut.

"Itu gedung 1 million yang biasa gue liat di yt itu?" tanya Hana seraya menunjuk gedung tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Find YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang