NUCA'32

72 8 7
                                    

"Callysta pulang guys!" Ucap Aksa kepada mereka.

"Hah? Callysta? Maksud Lo?" Tanya Marcel tidak paham

"Gue denger dari siswa-siswi tadi, katanya Callysta udah balik ke SMA ini lagi," lanjut Aksa menjelaskan

Sementara Aileen, Nayya, Maira dan Chaca tidak paham dan tidak tau siapa yang dimaksud oleh Aksa tersebut.

"Lo gak bohong? Callysta ada disini?" Sekarang Fary yang bertanya karena masih tidak percaya.

"Ng.."

"Iya, gue disini. Gue pulang," ucap lembut seorang wanita memotong perkataan Aksa yang belum selesai. Dan mereka pun langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Callysta? Tata?" Panggil Fary

"Iya, kalian gak kangen sama gue?" Balas Callysta dengan kekehan. Setelah itu Fary langsung memeluk Callysta sebagai sapaan nya.

"Gue kangen sama Lo," ucap Fary masih dengan memeluk Callysta.

"Lo kemana aja? Kenapa Lo ngilang?" Setelah itu Marcel pula menyusul memeluk Callysta.

"Gue kangen berat sama Lo ta, Lo gak tau betapa sedihnya Alfath waktu Lo ngilang gak ada kabar," kalimat itu terlontar dari mulut Aksa dan Aksa pun ikut memeluk Callysta.

Dan sudah pasti itu sekarang menjadi bahan tontonan siswa-siswi yang berada di kantin.

Sekarang Chaca dan teman-temannya masih tidak mengetahui siapa Callysta ini, dan mengapa AMAN sangat dekat dengan mereka. Apakah Callysta ini adalah teman mereka dulu?. Banyak pertanyaan yang ingin mereka tanyakan, tapi ini belum waktunya.

"Oh iya Alfath! Alfath mana?" Callysta bertanya kepada mereka bertiga dan mereka bertiga pun melepaskan pelukannya.

Setelah itu baru Callysta melihat Alfath yang sedang duduk sambil memainkan handphone nya. Callysta sangat bingung kenapa Alfath tak sekalipun menatap dan menyapanya bahkan sangat beda dari teman-temannya tadi yang menyambut Callysta dengan hangat.

Callysta berpikir, mungkin saja Alfath marah karena dia pergi tiba-tiba saja. Callysta bisa memaklumi itu. Yang terpenting sekarang dia sudah disini lagi dan dia harus meminta maaf kepada Alfath lalu kembali menjalin hubungan seperti dahulu.

"Al," panggil Callysta lembut tapi dak dijawab oleh Alfath.

"Al,"panggil Callysta sekali lagi tapi masih diam lah menjadi jawabannya.

"Kak, itu dipanggil" ucap Chaca dan barulah Alfath memberhentikan bermain handphone nya dan menoleh ke arah Chaca.

"Ish! Kok gue panggil gak dijawab, giliran dipanggil sama cewe itu langsung noleh!" Batin Callysta kesal.

"Kita ke kelas duluan yuk," ajak Alfath

"Tapi kakak dipanggil tu, nyaut dulu siapa tau ada yang penting," balas Chaca dan Alfath pun langsung menarik lengan Chaca lalu membawa Chaca pergi dari kantin.

Suasana hening sebentar, lalu dipecahkan lagi oleh Callysta yang ingin bergabung di meja tempat Chaca dan teman-temannya tadi.

"Alfath kenapa? Dia marah ya sama gue?" Tanya Callysta kepada ketiga teman Alfath, tapi Callysta tak kunjung dapat jawaban dari pertanyaan.

"Cewe tadi siapa?" Tanya Callysta lagi.

"Pacarnya," ceplos Aileen sambil meminum es teh nya.

Callysta yang mendengar itu terkejut dan sempat tidak percaya.

"Maksudnya?" Callysta bertanya lagi untuk memastikan.

"Pacarnya, emang ada sebutan lain lagi? Kalo istri belum bisa, karena mereka belum nikah. Tapi kalo calon istri mungkin bisa jadi, semisal hubungan mereka berdua langgeng," cerocos Aileen.

CINTA dan SAHABAT (NUCA's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang