12. Pulang

1.1K 116 6
                                    

Zefanya sudah berhenti menangis, hanya saja tatapan kosong yang ia pancarkan dari matanya tetap tak bisa berbohong bahwa gadis ini menderita.

"Nanti aku cariin tiket pesawat ke Jerman, kamu ketemu mama," ucap Kevin lembut.

"Aku takut, aku kayaknya nggak bisa nemuin mama lagi," jawab Zefanya.

Keduanya memang sudah sampai di apartemen Zefanya, tapi mau Kevin dan Zefanya keduanya masih betah berlama-lama di dalam mobil.

"Zefanya, kamu sendiri tau nggak ada gunanya lari dari kenyataan," ucap Kevin mencoba meyakinkan.

"Aku tau, tapi setelah sekian lama ninggalin aku sendirian, dia minta aku nemuin dia di keadaan kaya gini? Aku nggak bisa," ucap Zefanya yang kali ini mulai terisak kecil.

"Zefanya, aku cuma nggak mau kamu nyesel. Sebenci apapun kamu sama mama, kamu tetap harus nemuin dia Zefanya,"

"Kamu dan aku sama-sama tau kalo penyesalan selalu datang terlambat, dan waktu juga gak akan nunggu kita Zefanya," jelas Kevin.

"Aku temenin kamu kesana," ucap Kevin yang membuat Zefanya terdiam.

"Nanti aku telfon kalo udah dapet tiketnya,"

"Nggak usah Kevin, kita nggak akan ada yang kesana," ucap Zefanya yang malah panik.

"Turun," ucap Kevin dengan nada dingin.

"Kita kesana Zefanya, aku pinjem mobil kamu, nanti pagi aku jemput kesini lagi, udah turun,"

"Latihan kamu?" tanya Zefanya khawatir.

"Aku dapet libur seminggu," jawab Kevin.

Ifa sedang membantu sahabatnya untuk membereskan beberapa pakaian miliknya, Zefanya menceritakan semua yang ia alami beberapa jam yang lalu, tentu saja masih dengan tatapan kosong tanpa makna.

"Lo bakal baik-baik aja Zefanya, lo itu baik," ucap Ifa mencoba menenangkan.

"Gue selalu berharap dia balik ke hadapan gue, minta maaf karena udah ninggalin gue, Fa. Bukan gue yang nyamperin dia, terus bilang gue udah maafin dia," ucap Zefanya tenang.

"Zefanya, udah. Rencana Tuhan tuh nggak ketebak, berdoa aja, semoga niat lo kesana bikin semuanya jelas," ucap Ifa mengelus pundak Zefanya.

'Halo?' sapa Zefanya begitu ponselnya berdering.

'Kamu belum tidur?' tanya Kevin yang membuat Zefanya bingung.

'Kalo udah, aku nggak akan jawab telfon kamu,'

'Oh iya, hehe,'

'Aku udah dapet tiketnya, besok keberangkatan jam 7 dari Bandara Soekarno-Hatta, tapi transit dulu di Singapura,' jelas Kevin.

Kevin mengetuk pintu apartemen Zefanya pukul setengah lima pagi, yang dibukakan langsung oleh sang pemilik apartemen sendiri, dengan piyama hitam dan rambutnya yang acak-acakan ciri khas orang bangun tidur.

"Loh, baru jam setengah lima kok udah jemput?" tanya Zefanya bingung.

"Pengen numpang sarapan," jawab Kevin membuat Zefanya tertawa.

"Aku belum mandi kali Vin," jawab Zefanya kemudian menyuruh Kevin masuk.

"Yaudah sana mandi, cewek kan dandannya lama,"

"Tau aja, udah pernah jemput berapa banyak cewe emangnya?" tanya Zefanya yang mampu membuat Kevin membisu.

Zefanya keluar dari kamarnya dengan ripped jeans hitam dan crop top hitam dengan oversize cardigan berwarna coklat muda.

𝔃𝔂𝓷𝓲𝓼𝓬𝓱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang