Junlin : "Pa.. Paralillos?"
Yaxuan : "ya, kau benar. Ini lah dunia tempat tinggal kami"
Junlin : "a.. aku tidak percaya ini."
Yaowen : "sekarang apa lagi? Tidakkah yang ada di depan matamu masih belum cukup?"
Junlin : "ta...tapi ini.. ini semua seperti di Bumi! Ini semua seperti di Bumi kalian tahu? Lihatlah gedung-gedung pencakar langit itu! Lihat pemukiman warga itu! Lalu hal lainnya yang persis seperti di Bumi. Sebenarnya aku ada dimana?"
Zhenyuan : "Gedung pencakar langit? Kau selalu saja mengatakan hal-hal yang tak kami mengerti."
Yaxuan : "sudahlah... lupakan saja soal itu. Apa yang ada di depanmu adalah apa yang kau lihat. Mungkin saja ini adalah Bumimu di masa depan hahaha"
Junlin : "jangan bercanda!!! Duniaku adalah dunia yang aman! Tak ada kehancuran seperti ini! Tak ada perang yang mengakibat kehancuran! tak ada orang-orang yang kelaparan! Dan tak ada anak-anak yang setengah telanjang seperti kalian! Bagaimana bisa kau dengan tenangnya bahwa ini adalah masa depan duniaku!??" ucap Junlin penuh amarah sembari menggengam rompi Yaxuan dengan kuat dan mengangkatnya ke atas.
Jiaqi : "hei apa yang kau...."
Yaxuan : "tenang Jiaqi... tidak apa-apa" cegah Yaxuan dengan tangannya."
Yaxuan : "tak ku sangka orang sepertimu bisa semarah ini fufufu. Aku salut... tapi meski kau mengatakan demikian keadaan seperti ini bukan tidak mungkin kan terjadi pada duniamu? Mungkin saja akan terjadi pada beberapa tahun mendatang, atau ketika kau sudah dewasa, atau ketika sudah memiliki beberapa generasi penerus atau bisa saja ketika kau sudah tidak ada lagi."
Junlin : "huh aku tidak perlu mendengar ucapan khayalanmu" balas Junlin sembari melepaskan genggamannya dan menghentakan Yaxuan ke belakang.
Yaxuan : "ayolah kau tak perlu bersungut begitu... kalau kau tidak menyukai dunia ini, kembali saja ke tempat asalmu."
Junlin : "bagaimana caranya aku kembali?"
Yaxuan : "hm? Kau menanyai itu pada kami?"
Junlin : "kalau begitu kalian tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan ku? Sial... seandainya saja aku tidak menerima buku dari pria tua itu, aku tidak perlu mengalami hal seperti ini. sepertinya aku akan terjebak di dunia aneh ini selamanya.. hahaha.." ucap Junlin yang kemudian jatuh bersimpuh di tanah seolah-olah sudah putus asa.
Chengxin : "tak perlu bersedih seperti itu.. ini bukan akhir dari hidupmu. Mungkin saja suatu saat nanti kau akan menemukan jalan kembali menuju tempat asalmu."
Yaowen : "ya itu benar. Selama kau bisa bertahan hidup pasti kau akan menemukan jalan pulangmu."
Chengxin : "kau dengar itu? Jika kau memang ingin kembali ke tempat asalmu, teruslah hidup."
Mendengar perkataan remaja-remaja asing yang ada di hadapannya, membuat Junlin membulatkan tekadnya untuk terus bertahan hidup dengan menaruh harapan supaya dia bisa kembali ke tempat asalnya. Meski dia masih tidak percaya dengan kejadian yang di luar logika terjadi padanya, segala yang ada disekitarnya adalah sesuatu yang nyata dan harus diterima. Setelah itu dia dan ke-5 remaja itu kembali ke pondok yang ada di hutan.
Yaxuan : "baiklah orang asing, dari sini kau bisa menentukan kau mau melakukan apa pun. Apa kau ingin bersama kami atau terus pergi tanpa tujuan untuk menemukan jalan pulang ke tempat asalmu. Semua itu terserah padamu."
Junlin : "aku.. aku tidak punya pilihan lain lagi. Aku tidak ingin mengambil tindakan gegabah yang akan membahayakan nyawaku. Aku tidak mengenal dunia ini sama sekali dan aku tidak tahu apa yang ada di luar sana. Pilihanku satu-satunya adalah hidup bersama dengan kalian. Aku akan ikut kemanapun kalian pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita Di Dalam Novel
FanfictionCerita Fan Fiction yang bersifat Adventure, Romansa, Fantasi, Horor, dan Komedi. Pemeran cerita ini tak lain adalah para remaja dari Boy Band China yang sedang naik daun yang bernama Teen In Times atau yang lebih sering dikenal TNT. Pemeran utama c...