"tapi daddy sudah menyakitiku." ujar Jihoon, matanya menatap kedua mata sipit nan tajam itu kosong.
Daniel yang tahu jika ini akan terjadi, menetralkan nyeri didadanya.
"daddy," panggilan lirih Jihoon, Daniel terpaku sejenak. "terimakasih."
Menyatukan alis tidak mengerti, Daniel kembali menggenggam jemari kecil Jihoon menghantar kehangatan.
"terimakasih telah menyelamatkanku tadi,"
"terimakasih telah mengeluarkanku dari sana." tubuh kecilnya ambruk kedepan, melingkarkan tangan dibahu lebar Daniel yang nyaman, Jihoon menutup mata menikmati kehangatan tubuh besar Daniel dalam dekapannya.
Daniel menghela nafasnya kasar, mengangkat tubuh kecil itu dalam gendongannya. Tidak ingin bertanya lebih maksud perkataan Jihoon barusan.
Tubuh yang masih terbungkus selimut tebal itu ia bawa keluar dari kamar, menyuruh Jihoon melingkarkan kaki dipinggangnya erat.
"dad, kita mau kemana?"
"Jihoonie harus makan malam sekarang. Akan daddy masakan Jihoonie makanan enak, duduk di sini." Daniel mengecup kening Jihoon lama, lalu pergi kearah pantry sembari meraih celemek tergantung tidak jauh darinya.
Tersenyum kecil melihat Jihoon didepannya saat ini, Daniel sedikit merasakan—gugup. Entah karena apa, ia bukan mengoperasi pasien, melainkan hanya memasak. Ditatap dengan mata bulat itu, Daniel terkekeh lucu.
"daddy bisa memasak?" cicit Jihoon, melekatkan selimut yang mengurungnya.
Tidak menjawab, Daniel hanya memandang dengan menggoda pada Jihoon.
"jangan ragukan daddy," sombong Daniel. Jihoon mengerjapkan matanya saat kedipan jahil itu dilempar Daniel untuknya.
Ada yang aneh.
Jihoon menelan ludah susah payah melihat pemandangan didepannya.
"daddy sungguh bisa memasak?"
Jihoon tidak yakin dengan kemampuan Daniel didapur, ia bisa lihat ada tablet didepannya yang mengarah pada Daniel. Tangannya meraih benda itu, tapi dihentikan oleh Daniel.
"duduk diam di situ, cukup lihat daddy saja. Jangan bergerak dan jangan menyentuh apapun oke?"
Jihoon takut jika Daniel hanya akan melukai diri sendiri, melihat peralatan dan bahan yang sudah disiapkan Jihoon yakin jika Daniel sudah mempersiapkan ini dengan sempurna.
Menggulung jaket kain itu hingga dibawah sikut, menampilkan urat-urat jantan yang menonjol, serta memasangkan sarung tangan dengan cara yang tidak biasa, Jihoon merasakan panas di wajahnya.
'Daddy.... Tampan sekali.' pekik dibatinnya.
'Daddy sangat seksi,' lanjutnya. Jihoon bisa merasakan dadanya berdegup hebat.
YOU ARE READING
Get Closer (NIELWINK) I√
Fanfiction(COMPLETED) 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 Jihoon membenci rintikan air. rintikan air itu membuatnya kehilangan dunianya, kakek yang menjaganya dari lahir. orang tua? hahaha jangan membuatnya mendengar pertanyaan itu. Wajah mereka bahkan ia tidak tahu. hidup seoran...