PERAK

42 2 0
                                    

Pada rintik rindu yang bergumul sendu, aku termangu sapuan kabut tak sanggup menahanmu
Meliuk-liuk seolah itu bisa menembus jantungku, menjerat empedu dengan peluru madu
Menumpang detik hingga menit menurutmu masih berlaku? Bahkan aku sudah bosan menunggu
Aku menyukaimu meski awan hitam menjalar di tubuhmu, sayang sekali sudah batas waktu

Tiga puluh menit berlalu, sekira perak di tanganku mulai mencuat melirikmu
Senggan rasanya tampang polos ini berubah merah, meluruh dengan isakmu
Batu biru tak akan menarikmu, silang merah itu terpasang di wajahmu
Pergilah disaat perak di tanganku masih mendengkur merdu

Esok Aku PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang