Tepat satu Minggu Jona tidak kembali, membuat sehun uring-uringan karena merasa merindukan suara menggoda keponakan nakal nya itu, di kampus pun sehun tidak pernah melihat jona seakan gadis itu benar-benar hilang di telan bumi.
Sehun sengaja berangkat ke kampus pagi-pagi sekali niat nya ingin menunggu gadis nya di taman parkiran kampus, entahlah insting nya mengatakan jika jona sengaja menghindari nya.
Benar saja, gadis yang ia tunggu-tunggu datang juga—jona keluar dari dalam mobil sport berwarna kuning milik—nampak nya jona menumpang pada jesy.
Sehun segera mencekal pergelangan tangan jona saat gerak-gerik jona menunjukkan ingin menghindari Sehun.
"Aku ingin bicara" jona menatap Sehun bingung, kemudian ia membuang wajah nya ke arah lain.
"Aku sibuk" ketus jona.
"Sebentar saja" jona mendengus kesal, ia mengisyaratkan kepada jesy agar pergi duluan.
Sehun menggenggam erat jemari jona, ia sudah tidak peduli lagi akan tatapan mahasiswa yang sedari tadi melihat nya menggandeng jona menuju ruangan nya.
Jona hanya pasrah mengikuti sehun, bohong jika jona tidak merindukan paman nya, mulut nya sudah gatal ingin sekali menggoda paman sexy nya itu hingga membuat nya menahan hasrat yang sangat memuncak.
"Katakan" ucap jona to the point saat mereka tiba di dalam ruangan milik Sehun.
"Jo kembali ke rumah" jona menatap datar ke arah sehun, sejujurnya jona salah fokus pada bibir sehun, ingin sekali ia lumat sampai habis bibir sexy om nya itu.
Jona menghela nafas panjang "kau hanya ingin mengatakan itu? Membuang waktu ku saja—"
"Baiklah maaf, maafkan aku untuk tempo hari dari itu aku ingin—" sehun tiba-tiba melumat bibir ranum jona, memberikan pergerakan yang sangat lembut jona memejamkan matanya merasakan lincahnya gerakan lidah sehun di dalam rongga mulut nya, Sehun memegang tengkuk Jona untuk memperdalam ciuman mereka tangan besar sehun jatuh tepat di atas dua bongkahan yang sangat sintal—
"Eeeunnnghhh" erang jona saat sehun dengan nakal nya meremas-remas pantat nya, sehun semakin ganas untuk memperdalam ciuman mereka. Sejenak sehun menghentikan lumatan nya ketika sadar jona membutuhkan ruang untuk bernafas.
"Hahhh hahhh hahhh" jona terengah-engah karna ulah Sehun. pria oh itu hanya bisa tersenyum melihat jona yang nampak rakus menghirup udara dengan bibir membengkak karna ulah nya barusan.
"Kembali ke rumah, aku sudah menghapus jejak wanita itu kan... Jangan marah lagi" jona tersenyum bangga, kini siapa yang mengejar siapa ...
"Kenapa ? Harusnya kau katakan begitu pada pacar mu om bukan padaku, aku ini hanya ponakan mu"
Sehun terdiam, keputusan bodoh nya membawa kedalam lingkar yang lebih rumit lagi.
"I—itu..."
"Aku ada kelas sebentar lagi, bisa aku keluar sekarang?" Nampak nya jona memulai permainan tarik ulur dengan pria tsundere nya itu. Sungguh jona sangat gemas ingin sekali ia menyetubuhi sehun dengan tangan pria nya itu terikat pasti asik Melihat ekspresi frustasi paman nya dalam menahan hasrat.
Sehun memeluk tubuh ramping jona, membuat jona yang terkejut dengan tindakan tiba-tiba sehun itu pun sedikit terhuyung ke belakang.
"Menyingkir aku tidak akan pulang"
Keesokan harinya
Pagi hari ini sehun sudah rapih seperti biasa dengan kemeja dan jas formal untuk nya mengajar di dalam kelas.
Namun saat menuruni anak tangga ia merasakan ada yang janggal, seperti ada seseorang di dalam rumah nya—
"Jona" gumam sehun pelan, ia tak bisa menahan rasa bahagia nya ketika melihat gadis nya telah kembali ke rumah, bahkan gadis itu nampak tengah sibuk berkutat dengan wajan dan spatula nya.
"Ekhmmm" sehun berdehem agar jona menyadari kehadiran nya di sana, gadis itu menoleh dengan senyum indah nya—senyuman yang sudah ia rindukan selama seminggu ini.
"Selamat pagi om" sapa jona ramah.
"Hmmm" jawab sehun singkat, jona nampak cemberut melihat ekspresi paman nya yang biasa saja saat ia kembali.
"Kemarin saja memohon padaku, sekarang pura-pura cuek" jona bercedih, tangan nya bersidekap di depan dada ia tak habis fikir dengan sikap jual mahal paman nya itu.
"Awas" ucap nya dingin, sehun berjalan melewati jona lalu duduk di kursi.
"Biar calon is—ah biar keponakan mu ini menyiapkan sarapan untuk mu om" ujar jona dengan penuh percaya diri, pasalnya ia sudah memasak omelette untuk sarapan pagi ini.
"Mau minum kopi atau susu?" Tanya jona.
"Susu saja, tolong buatkan susu coklat" jawab sehun dengan santai nya.
Namun bukan nya pergi untuk menyiapkan susu coklat pesanan sehun jona menghampiri sehun yang kini sibuk membaca kamus tebal—ahh makanan nya tiap hari memang buku dan kamus tebal.
Jona mendudukkan bokong nya di atas meja makan, membuat fokus sehun teralihkan.
Belum sempat melayangkan protes nya jona menarik ke atas kaos yang ia gunakan nya membuat dua benda bulat dan kenyal terpampang jelas di hadapan sehun—bahkan jona tidak memakai bra.Sehun tertegun, pria itu meneguk kasar saliva nya dan manik matanya masih setia memandangi maha karya indah Tuhan dengan mulut yang sedikit terbuka.
"Ekhmmm" dehem jona, seketika membuat sehun tersadar dari fantasy kotor nya.
"A—apa yang kau lakukan Jo, sangat tidak sopan" ucap sehun di buat se datar mungkin, munafik jika sehun bilang ia tidak nafsu bahkan junior nya pun mulai berkedut di bawah sana.
"Kita tidak punya susu, jika om ingin susu ya aku berikan dari sumber nya langsung...jika om mau om bisa meminum langsung dari sini" sikap binal jona benar-benar tidak berubah meskipun sedang bermusuhan.
"Jadi kenapa kau memberi pilihan susu jika kita tidak punya susu?" Sungut sehun.
Sehun mengusap kasar wajah nya, ia benar-benar kewalahan menghadapi gadis gila di hadapan nya kini.. ingin sekali ia membungkam mulut nakal jona dengan penis besar milik nya, namun lagi-lagi sehun nampak nya harus berfikir jika harus melangkah sejauh itu.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
SEDUCER [M] | Oh Sehun
Dla nastolatków𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍𝐓-! sebagian di private follow untuk membaca-! [featuring; Oh Sehun] "Kembali ke rumah, aku sudah menghapus jejak wanita itu kan... Jangan marah lagi" Hanna tersenyum bangga, kini siapa yang mengejar siapa ... "Kenapa ? Har...