Kita dulu sangat bahagia ketika bersama.
Namun, salah satu bunga layu dan menderita."Sha— eh. Showawu? Namamu, Showawu?" tanya seorang anak kecil kepada anak di sebelahnya.
"Soraru. So-ra-ru," eja anak di sampingnya sembari menunjuk huruf-huruf di kertas.
Sang anak yang lebih muda dari mereka cemberut. "Shushah! Mapu gak bisha!"
"Nanti juga bisa kok," ujar Soraru menenangkannya. Tapi sepertinya ia terlambat, karena manik merah Mafu sudah mengeluarkan butiran air mata.
"Mapu gak bisha, Mapu gak mau. H— hiks ... HUWAAAAAA!"
CLIK!
"Aduh duh duh, Mafu sayang, cup cup cup." Seorang wanita memasuki kamar Soraru dan langsung menggendong Mafu yang kini menangis di pelukannya.
Tak lama kemudian, seorang wanita bersurai sama warna dengan Soraru memasuki ruangan. Ia berjongkok di depan Soraru yang hanya menyaksikan tanpa sepatah kata.
"Soraru, Mafu kamu apain?" tanyanya, sebelum menyadari setumpuk kertas yang sudah penuh dengan coretan hiragana 'Soraru' dan 'Mafu.'
Soraru mengangkat bahu. "Soraru cuma mengajari Mafu hiragana nama kita kok, cuma dia gak bisa baca karena cadel."
Ibu Soraru tersenyum simpul. "Soraru, Mafu sekarang berapa tahun?"
"Lima."
"Nah itu tahu."
Si surai navy mendengus. "Soraru umur lima tahun udah gak cadel kok."
Kembali, Ibu Soraru tersenyum kecil. "Enggak semua anak seberuntung kamu, Soraru."
Soraru kembali cemberut, sebelum menghela napas. "Iya, maafin Soraru."
Ibunya mendorong Soraru mendekati Mafu. "Minta maafnya ke Mafu dong!"
Soraru menggerutu kecil, sebelum menepuk-nepuk surai salju Mafu, pendekatan umum. "Maafin Soraru-nii ya, Mafu."
Mafu sesenggukan kecil. "Gak mau, Showawu jahat."
"Tuh Ma, Mafunya aja yang cengeng."
"Soraru! Jangan gitu!"
Tangis Mafu makin kuat. Soraru menyerah, karena lama-lama telinganya bisa ikutan pekak. Diraihnya saku celana, mengeluarkan sebatang bunga dandelion putih.
"Mafu, lihat deh."
Mafu mengangkat kepalanya. Soraru memperlihatkan bunga tersebut di tangannya, lalu—
FYUH!
Manik Mafu yang tadi berair kini berbinar dengan kekaguman, bahkan Soraru kaget dengan perubahan drastis di emosi Mafu. "Kelen! Mapu juga mau coba! Mau!" Saking semangatnya, ia melompat-lompat kecil.
"Nah, Soraru, ajak Mafu ke tempat rahasiamu~"
Bergidik karena nada ibunya, Soraru cepat-cepat menggandeng tangan Mafu. Mafu dengan senang hati menautkan jari-jarinya dengan Soraru, tak ingin tersesat di rumah Soraru yang luas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafumafu on the Rescue!
FanfictionMafu dan Soraru sudah bersahabat dari kecil, namun karena suatu hal, Soraru harus pergi meninggalkan desa tempat tinggal mereka ke kota besar. Tapi Mafu tidak terima! Soraru tidak terlihat bahagia ketika berpisah dengannya. Mafu harus membawanya ke...