21.Pengganggu

131 6 0
                                    

Mulmed diatas adalah ponakan pak Adi yang main nyosor aja ya guys di chapter kemaren! ...Ok happy reading guys!

Ini mbak Radin yang lagi sensi gara-gara nenek lampir wk wk wk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini mbak Radin yang lagi sensi gara-gara nenek lampir wk wk wk...

Flash back on

"Mas Abii sayangku manisku cintaku l mis you so much!" kata seorang wanita sambil memeluk erat tubuh Abimanyu

Abimanyu yang terkejut langsung menghindar saat seorang wanita dengan dandanan berani akan bergelayut di lengannya, apalagi dia sadar Radinda istrinya melihat secara live adegan ini didepannya (adu duh mak lampir satu ini nggak tau apa kalau mas Abi baru baikan kalau begini bisa-bisa tidur di dapur doi! wk wk wk)

"Asalamualaikum Mbak Nora maaf jangan asal peluk kita bukan muhrim!"

"Mangkannya jadiin muhrim dong biar bisa diapa-apain!" kata Nora sambil ambil posisi akan memeluk kembali. Semua orang yang mendengar ucapan Nora menggeram gemas.

Sementara itu Arimbi yang melihat sang kakak ipar matanya berkaca-kaca sambil menunduk sudah naik pitam dan langsung berdiri.

"Eh eh ngajak berantem nih wadon tunggu mbak Radin akan Rimbi bejek-bejek nih orang!" kata Arimbi sambil berjalan cepat menghampiri Nora yang masih asyik mendekati Abimanyu.

"Ehm!!...Aduh yang baru datang main peluk suami orang kagak lihat tipi neng bahwa pak KSAD mantu dan putra semata wayangnya sudah sold out!"

"Lihat sih! emang kenapa kalo udah nikah? Lagian aku mau kok dijadikan yang ke dua!"

"Eh busyeet lemes bener tu mulut begini ini bikin bibit-bibit pelakor tumbuh subur dimana mana dan orang kayak gini yang bikin nama baik wanita jadi rusak, kasihan Pak Adi yang punya ipar sepertimu!"

"Sudah dek biarin saja jangan di gubris!"

"Tuh kan Mas Abi saja nggak marah!" kata Nora yang memancing reaksi Abimanyu.

"Maaf mbak Nora saya bilang begitu ke adek saya bukan berarti saya membela mbak Nora saya hanya menghormati Pak Adi sebagai Danki saya! Kalau mau bertamu silahkan tapi perkenalkan dulu ini Radinda istri saya!"

"Nggak ah lain kali saja nggak asyik banyak orang!"

"Sepi kuburan mbak!" kata Zaki

"Eh berani beraninya awas ya aku bilangin Danki tau rasa!"

"Emang situ kenal sama saya!"

"Tenang Mas Zaki Pak Adi nggak akan belain perempuan ular seperti dia!" sahut Arimbi.

"Nantang kamu!" kata Nora sambil menatap tajam Arimbi, Arjuna yang mulai jengah karena melihat sikap Nora pada Arimbi maju menengahi.

"Silahkan mbak Nora pulang jangan semakin menambah masalah!" saat itulah suara seseorang memanggil Nora dengan suara tegasnya.

JANJI SUCI MAS ABI (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang