Part 8

829 92 22
                                    

Happy Reading!!
.
.
.


Semenjak Shila pergi ke rumah Renjun, Jeno tidak tinggal di rumahnya tetapi di rumah Jaehyun. Ia malas kembali kerumahnya setelah terjadi kekacauan pada malam itu.

Jeno yang dari tadi memandangi hp nya dan membuka aplikasi yang terhubung dengan penyadap suara dari jam tangan Shila. Ia berharap mendengar sesuatu yang bisa menenangkan hatinya.

"Aneh. Dari kemaren kok gak ada suara apa - apa ya" ucapnya sambil memandangi heran hpnya

"Mungkin alat penyadapnya tertutup oleh sesuatu jadi alat itu tidak dapat mendeteksi suara. Lagi pula itu alat masih belum sempurna banget" jawab Jaehyun sambil memainkan laptopnya

"Mungkin Shila melepas jam tangan itu dan tidak sengaja ketutupan barangnya" sahut Doyoung

"Percaya aja kalo dia baik - baik aja. Dia sendiri kan yang bilang kalo dia dalam bahaya dia pasti akan manggil kita" ucap Jaehyun

"Hmm iya deh. Oh iya gw mau ke rumah sakit dulu" ucap Jeno sambil berdiri dari sofa

"Ngapain?"

"Mau jenguk korban kegilaan Renjun. Temennya Shila. Katanya dia ditikam  Renjun. Gw kira dia udah mati. Eh ternyata dia barusan ngasih gw kabar kalo dia di rawat di rumah sakit"

"Emang gila ya tuh psikopat"

"Ya udah gw cabut dulu"

...

Jeno menemui Haechan di rumah sakit.

"Gimana keadaan lu?" Tanya Jeno

"Ya gini. Gw kira gw bakal mati waktu itu. Keknya gw masih banyak dosa makannya belom dipanggil Tuhan" ucap Haechan

"Iya lu masih banyak banget dosanya"

"Oh iya bang Shila mana?"

"Shila... Dia balik ke rumah Renjun" ucap Jeno sambil mengalihkan pandangannya

"HAH!? KOK BISA!? BANG LU KOK BIARIN SHILA BALIK KESANA !?"

Haechan benar - benar terkejut dan panik. Ia tidak menyangka kalau Shila akan balik ke rumah Renjun lagi.

"Itu pilihan dia. Katanya dia mau bikin Renjun jadi baik lagi. Gw udah berkali - kali membujuk Shila untuk gak ngelakuin hal itu. Tapi, Shila anaknya keras kepala banget. Akhirnya gw biarin dia dan percaya sama dia" ucap Jeno

"Shila... Gw suka sama Shila. Waktu gw ditikam, gw takut kalo gw mati, gw belum bilang ke Shila kalo gw suka sama dia. Ya walaupun dia pacaran sama Renjun. Gw udah dari dulu suka sama Shila bahkan sebelum Shila bertemu Renjun, tapi gw pengecut. Gak berani buat nyatain perasaan gw. Akhirnya keduluan Renjun deh"

"Kalo disuruh milih, gw malah lebih mending lu yang jadi pacarnya Shila daripada Renjun" ucap Jeno

"Gw gak masalah Shila suka sama gw ato gak. Gw cuma mau bilang ke dia kalo gw suka sama dia. Gw pengen Shila tau perasaan gw ke dia"

"Doain aja semoga Shila bisa kembali dengan selamat dari rumah Renjun"

" Pasti bang. Kita percaya aja sama Shila"

...

Di kediaman Renjun.

Pagi itu, Renjun bangun tidur seperti biasa. Ia bahkan tidak membicarakan apapun tentang dia yang sudah melakukan hal terlarang dengan kekasihnya sendiri. Menganggap hal itu tidak pernah terjadi. Shila juga tidak mengungkit kejadian itu. Ia terlalu lelah untuk membahas hal itu. Hatinya masih terasa sakit karena ia sudah di setubuhi secara paksa oleh pacarnya sendiri. Shila bahkan juga ingin menganggap hal ini tidak pernah terjadi. Tetapi, bukti yang sangat nyata tertinggal di tubuhnya. Dan fakta bahwa ia sudah melakukan hal terlarang itu adalah nyata.

A CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang