63

255 36 5
                                    

"Kak Woo, turunin gue disini aja."

Junho menepuk bahu Eunwoo yang sedang fokus menyetir, dan berakhir Eunwoo harus memberhentikan mobilnya secara mendadak, membuat Daniel yang baru saja di alam mimpi berakhir tragis karena dahi nya tertabrak kursi depan.

"Lo mau ngapain? Gak jadi kerumah sakit?"

"Pengen banget, tapi gue titip Mama dulu ya. Nanti gue balik, gak bakalan lama kok, tenang aja."

"Awas lo kalau pulang malam, gue gak bakal angkat telepon lo kalau udah jam 8 malam lewat 30 menit."

"Iya, iya. Gue pergi dulu, jagain Mama ya. Nanti gue balik, serius gue cuma minta waktu satu jam, nanti gue balik ke rumah sakit lagi buat nemuin Mama."

"Ya udah, hati-hati lo."

"Iya. Oh iya kak Niel, gak usah pindah ke depan ya. Duduk aja di belakang, emang muka kakak gue ini mirip supir, jadi santai aja."

"Mau ngebetot kepala adek sendiri, kira-kira bakal langsung meninggal atau masuk rumah sakit dulu? Soalnya gue gak mau keluar duit."

"Sialan."

Eunwoo dan Daniel tertawa, diikuti Junho yang ikut tertawa juga.

Junho mengambil bungkusan makanan nya tadi, lalu berpamitan dan turun dari mobil nya. Tepat, 5 menit jalan kaki melewati jalan tikus dari tempat yang sekarang Junho pijak, untuk kerumah kekasihnya itu tidak terlalu lama bukan?

Ya, Junho membawakan itu untuk kekasihnya, siapa lagi kalau bukan Lee Eunsang? Tetapi Junho juga menyuruh Wonjin dan Minhee untuk datang ke rumah Eunsang saat ditelepon tadi, karena... Entahlah. Junho dengan segala random nya, tiba-tiba ingin membawakan ketoprak dan es jeruk.

5 menit ia berjalan, rumah Eunsang sudah terlihat jelas di depan matanya. Ketika baru saja menginjakkan kakinya di depan rumah Eunsang, ia bertemu dengan Papa nya Eunsang, Lee Jong-suk.

"Loh, Jun? Ada apa? Cari Eunsang ya?"

"I-iya, Pa. Ayo masuk, di dalam ada Minhee sama Wonjin juga kok."

Jongsuk merangkul Junho, dan berjalan masuk ke kediaman keluarga Lee.

Sampai di dalam, Junho disambut hangat oleh Bunda nya Eunsang, Lee Shin-Hye.

"Junho... Astaga, kangen banget Bunda sama kamu ih." Shinhye memeluk Junho, lalu mencubit kedua pipi Junho.

"Tangan nya aktif yah, Bun." Kata Jongsuk.

"Papa apa sih, gak jelas." Balas Shinhye.

"Oh iya, kamu cari Eunsang? Langsung naik aja ke atas, lagi di kamar bareng Cio, Minhee, sama Wonjin. Nanti Mama ke atas bawa makanan, oke?"

"Gak perlu, Bun. Junho kesini mau nganter sesuatu, hehehe." Ucap Junho.

Jongsuk dan Shinhye menatap kearah bawaan Junho, lalu mengangguk paham. Seperti biasa, Junho menuju ke kamar Eunsang setelah diberikan izin oleh kedua orangtua Eunsang.

Junho mengetuk pintu kamar Eunsang, dan Eunsang menjawab.

"Masuk aja!"

Junho membuka pintu kamar Eunsang, lalu melihat Hwan Cio yang berada di depannya. Cio yang melihat Junho masuk ke kamar Eunsang pun langsung segera menghampiri Junho, dan mendusal pada kaki Junho.

"Cio... Duh, kangen banget sama Cio. Badan nya kok segini-segini aja? Eunsang gak kasih kamu makan ya? Kasian nya dirimu..."

"Heh! Enak aja! Aku kasih makan Cio setiap hari, aku kasih dia minum susu juga, aku kasih dia cemilan juga, tapi emang badan nya aja yang sudah tumbuh."

Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang