R&R 07

20 3 0
                                    

Pagi harinya reva tidak banyak ngomong seperti biasanya, karena ia masih kecewa dengan papanya.

" Sayang biar papa anterin kamu ya?." Tawar bisma.

" Ga usah pa, reva bisa sendiri." Sahut reva yang pergi keluar rumah.

" Sepertinya putriku masih kecewa karena kejadian kemarin." Batin bisma dalam hatinya.

Sesampainya di sekolah reva malah melihat pemandangan yang membuatnya sakit hati atau cemburu tentunya, reva melihat revan sedang bercanda dengan perempuan lain mungkin sepertinya revan yang menggoda siswi itu.

" Revan!." Tegur reva yang sudah ada di hadapan revan.

" Eh reva, iya kenapa?." Sahut revan yang menoleh ke arah reva.

" Lo ngapain disini." Ujar reva yang menatap revan dan siswi itu secara bergantian.

" Gu-gue di-disini cuma ini eh nungguin lo hehe." Sahut revan dengan gugup.

" Masa nungguin gue disini si, trus sama cewek lain lagi." Kata reva.

" Em engga ini cuma kebetulan doang kok, lo jangan salah paham dulu." Ucap revan yang meyakinkan reva.

" Ok fine, gue percaya sama lo." Balas reva lalu pergi dari sana.

" Babay cantik aku pergi dulu ya." Goda revan kepada siswi kelas IPS 1 itu.

Siswi yang bernama clara itu hanya tersenyum.

" Reva lo kenapa cemberut gitu?." Tanya kirana yang melihat wajah reva tidak seperti biasanya.

" Tadi gue liat revan di koridor kelas IPS, dia lagi berduaan sama cewek lain." Jawab reva sambil mengerucutkan bibirnya.

" What!!." Kaget kirana dan viola sambil melotot.

" Trus kata lo apa." Lanjut viola.

" Ya gitu gue samperin, dia malah jawab lagi nungguin gue." Sahut reva.

" Boongnya keliatan banget." Kata kirana.

" Aduhh maafin sepupu gue ya, emang gitu sikapnya." Mohon viola.

" Gapapa kok, di setiap hubungan pasti ada masalahnya." Sahut reva sambil tersenyum.

" Good kalo gitu." Kata kirana sambil tersenyum juga.

" Loh sheila kemana ya?." Tanya reva yang celingak-celinguk mencari keberadaan sheila.

" Mungkin dia belum dateng rev." Jawab viola yang sedang memainkan ponselnya.

Di sisi lain dan di waktu yang sama, sheila tidak langsung masuk ke kelasnya melainkan pergi ke kelas mantannya yaitu revan.

" Ada revan?." Teriak sheila di depan kelas revan.

" Ini gue, ngapain lo kesini lagi." Sahut revan yang tidak suka melihat sheila datang ke kelasnya.

" Gue cuma mau bilang, lo jangan nyakitin hati Reva sahabat gue!." Peringat sheila.

" Gue ngomong gini karena gue juga pernah jadi bahan taruhan lo sama temen lo itu." Lanjut sheila.

" Lo gausah ikut campur apa yang gue sama temen gue rencanain, dan gue cuma gabut aja jadi kaya gini deh." Sahut revan dengan santainya.

" Pokoknya lo jangan pernah nyakitin hati reva inget itu!." Peringat sheila lagi lalu pergi dari hadapan revan.

" Cowok macam apa coba, bisanya mainin hati cewek gimana ga sakit hati coba." Gerutu sheila dalam hatinya sambil memasuki kelasnya.

" Noh si sheila nongol." Ujar viola yang melihat sheila di pintu kelas.

" Kirain gue lo ga bakal sekolah shei." Kata reva sambil tersenyum.

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang