- 05

170 30 1
                                    

𝒄𝒉𝒐𝒊, 𝒌𝒊𝒎, 𝒋𝒐┋²⁰²⁰

☾𝐟𝐫𝐚𝐦𝐞☽ ⌇ ༶
✂ — — — — — — — — — — — —

"Kenapa lama kamu Choi yena, bapak nunggu kamu sepuluh menit"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa lama kamu Choi yena, bapak nunggu kamu sepuluh menit"

Yena menutup pintu kemudian tersenyum kaku yang dilanjut tawa kaku pula. Yena hampir lupa kalau saja Jinyoung tidak mengingatkan kembali, jadi dari kelas sampai ruang guru yang jaraknya lumayan jauh Yena harus menguras sedikit tenaga untuk berlari.

"kan baru sepuluh menit pak, belum sepuluh jam"

Wali kelas Yena itu menghela nafas saja. Sikap Yena yang kurang sopan ini sudah makanan sehari-harinya, jadi wali kelas Yena ini sudah maklum Yena begitu. Mau dibilang sampe mulut berbusa juga Yena itu kepala batu. Untungnya Chaewon mau membantu memperbaiki sikap Yena ini, berubah sedikit jika diperhatikan.

"Bukannya bapak udah nyuruh kamu kesini jam istirahat, kenapa baru disini waktu pulang sekolah?" Pak Im bersedekap dada, memandang Yena dengan intimidasi di matanya.

"Ah bapak kok jadi galak sih" kata Yena bercanda, tapi ujungnya malah tatapan horor yang di dapat.

"Yena bapak serius"

"Tadi Jinyoung telat ngasih taunya pak" kini Yena malah cari alasan. Iya cuman alasan, Yena itu tadi berbohong

"Bapak lebih percaya sama Jinyoung ya daripada sama kamu"

Akhirnya Yena menunduk lesu, wali kelasnya ini mulai serius, ini sudah peringatan pertama.

"Udah lupain aja. Bapak mau nanya sama kamu, mana orang tua kamu? Bukannya bapak nyuruh kamu buat bawa orang tua kamu kesini"

Yena takut-takut menatap pak Im, bibirnya mengantup dan tak ada satu pun kata yang keluar dari belah bibirnya.

"Bapak ga main-main loh sama anceman bapak, sekarang kamu telfon ibu kamu Yen"

Mata Yena agak membulat.


Ibunya kan sudah pergi

Yena mau telfon siapa?

Ibu tirinya? Yang bener aja

"Ibu saya udah ga ada pak" kata Yena santai

"Ibumu ada Yena, bapak tau. Kamu telfon ibumu sekarang" tekannya diakhir kalimat

Yena bergeming beberapa menit. Pak Im sudah mulai kesal sekarang, tanpa ragu akhirnya ia menggebrak mejanya sampai semua orang di ruang guru saat itu tertegun begitu juga Yena. Tapi rekan gurunya hanya melirik sebentar lalu lanjut dengan tugasnya lagi. Berbeda dengan Yena saat ini, tubuhnya malah sudah lemas campur kaku sekarang karena untuk pertama Yena melihat wali kelasnya begini.

"Sekarang Yena!" tegasnya lagi

Yena mengangguk takut-takut kemudian ia mengeluarkan ponsel dari tas ranselnya agak lama pak Im jadi gemas sendiri.

round and roundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang