Jepang—di pantai Samudra Pasifik, tim [DxD] dan sekutu mereka bertarung melawan Trihexa yang mengancam Jepang kini menjadi saksi kejadian di hadapan mata mereka. Trihexa diseret ke area penyegelan—. Usai usulan mundur dikeluarkan untuk kembali ke pantai ini, semua anggota menerima kabar dari rencana pertempuran terakhir. Petinggi dari setiap Golongan mempersiapkan diri untuk pertempuran abadi dengan Trihexa, dan kemudian berangkat ke 'Isolation Barrier Field'—. Setelah masuk, kecuali mereka mengalahkan Trihexa, terlepas dari apakah mereka adalah makhluk sekelas Dewa atau Transcendent Being, mereka tidak akan bisa keluar. Untuk mengalahkan Trihexa, yang mampu berulang kali meregenerasi sendiri, itu akan membutuhkan beberapa ribu tahun, atau bahkan—.
Sona Sitri berdiri di pantai di salah satu sudut sambil menangis. Dia tak tahu bahwa Ane-nya, Serafall, juga akan berangkat ke sana. Bahkan tak ada kata perpisahan disampaikan kepadanya.
"…Onee-sama… tidak, aku benci ini…. Kenapa kamu tinggalkan aku dan pergi sendiri…? Mimpiku… Aku juga ingin kamu melihatnya, Onee-sama…"
Sona Sitri yang sedih menangis tanpa wajah yang biasanya, tapi malah menunjukkan air mata mirip gadis seusianya. Itu wajar saja. Dia berusia delapan belas tahun. Sebagai Iblis, dia masih anak-anak, dan mulai saat ini, dia akan menunggu selamanya tanpa kakak perempuan, dan dunia tanpa kakaknya.
Pada saat yang sama, berdiri di sisinya untuk menghiburnya, Rias Gremory juga dalam situasi yang sama. Kakaknya Sirzechs juga telah berangkat ke 'Isolation Barrier Field'—. Tak ada kata-kata perpisahan dapat disampaikan juga. Kakaknya Lucifer. Maou, Lucifer. Jadi, agar bisa melindungi para Iblis, ia memutuskan untuk berpartisipasi dalam pertempuran abadi melawan Trihexa. Tapi—. Kakaknya… dia juga seorang Gremory. Dia awalnya Gremory. Biarpun ia disebut Iblis Super, dia awalnya Gremory. Hanya saja dia adalah orang yang lembut dan kuat.
Ya, dia lembut dan kuat—.
Tidak, justru karena ini, Sirzechs memiliki tekad tersebut. Justru karena kelembutan dan kekuatannya, ia berangkat demi melindungi semuanya.
"…Onii-sama…kamu sungguh, bodoh…"
Aliran air mata mengalir di pipi Rias saat ia menyampaikan pikirannya sendiri—.
Segera, itu akan menjadi upacara kelulusan SMA-nya.
…Aku akan berangkat pergi dari sana, dan awalnya aku berharap bahwa kamu akan melihat saat-saat itu….
Pertempuran ini, dan adegan di depan matanya, itu adalah sesuatu yang tidak akan Rias lupakan selama sisa hidupnya—.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School DxD : Jilid 21
Teen FictionMenceritakan tentang Issei Hyōdō, seorang siswa kelas dua SMU yang sangat tolol dan mesum (suka ngintip dan mikir ngeres), yang dibunuh oleh seorang perempuan pada saat ngedate (kencan pertama mereka). Issei dihidupkan kembali sebagai Iblis, dan sej...