🌹Breath

207 59 24
                                    


Tuhan selalu mendengar harapanmu, hanya saja sabarmu akan diuji lebih dulu.
Hidupmu adalah keinginanmu, jadi berharaplah selalu.

Song: Rothy-Sullae.

Indonesia-Jakarta.

Hari ini sama saja dengan hari sebelumnya, begitu melelahkan. Tapi aku harus tetap bersyukur. Karena di luar sana pasti banyak yang ingin berada di posisi ku. Walaupun aku hanya kerja paruh waktu.

Aku akan terus berharap, berharap dan berharap. Karena aku yakin, akan ada saatnya aku bahagia.

Bagaimana pun aku tidak menyesalinya, yang terpenting aku dan ibuku bisa untuk makan itu saja sudah lebih dari cukup.

Ngomong ngomong ibu lagi apa sekarang. Aku harus segera mengerjakan ini lalu pulang.

Kerja ku tinggal sedikit lagi, hanya menyapu dan membersihkan meja, setelah itu aku bisa pulang.

"Lilac, ini gajimu. Kamu bekerja sangat baik. Datanglah lain kali"

"Baik pak, terimakasih"

Aku sangat senang jika sudah menerima gaji, jadinya aku bisa makan ayam dengan ibu. Pasti ibu senang.

Aku pergi membeli daging ayam, yang rencananya akan ku semur. Ibu sangat suka, jadi aku akan memasaknya jika aku bisa membeli ayam. Kata ibu masakan ku enak seperti chef yang di tv itu. Ada ada saja hehe...

Aku berjalan ke rumah, karena jarak tempat kerja dari rumahku lumayan dekat. Tidak apa, sekalian olahraga pikirku. Lagi pula berjalan kaki lebih baik dibandingkan memesan taksi ataupun ojol. Selain sehat, ternyata bisa membuatku menghemat.

Selama berjalan aku menyapa beberapa orang yang kukenal. Tidak terlalu banyak, hanya beberapa pemulung dan juga anak anak yang sedang bermain main. Aku juga menolong nenek yang sedang membawa gerobak, aku menolongnya setiap hari tanpa sepengetahuannya. Iya, aku mendorong gerobaknya dari belakang supaya nenek itu tidak merasa berat. Kasihan...  Maka dari itu aku menolongnya.

Aku sudah sampai di rumahku, aku membuka pintu dan memanggil ibu. Dimana ibu biasanya ibu duduk di sini menungguku.

"ibu!! Ibu dimana? " aku memanggil ibu dan mencarinya. Ternyata ibu sedang di kamar menekuk lutut. Ada apa??

"i ibu kenapa?" tanyaku kemudian ibu mengangkat kepalanya dan kulihat ibu sedang menangis.

"kakak mu?" jelas ibu dengan menggerakkan kedua tangannya.

Ibuku bisu.

"kakak kenapa?"

"kakakmu sedang kesusahan di amerika sana. Katanya dia tidak bisa kuliah, karena belum bayar uang kuliah" jelas ibu sambil menangis.

"ibu tenang, aku punya tabungan. Aku akan memberikannya ke kakak"

"tapi itukan untuk kuliah mu nanti"

"nggak apa bu, lagi pula aku bisa kuliah tahun depan."

Ibu hanya diam.

"ibu jangan khawatir sama lilac. Kak risa gk mungkin kan berhenti kuliah."

"terimakasih"

Aku tersenyum.

"bu aku ingin ke amerika"

"kenapa?" tanya ibu terkejut

"aku rindu sama kak Risa. Uangku cukup kok bu, uang kuliahnya akan aku kasih langsung sama kak Risa. Bolehkan bu?"

Death Is Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang