Bagian 1
Sejak kapan ini dimulai–.
Aku merasakan jengkel saat melihat istana Bael.
Putra kedua dari kepala Keluarga Bael saat ini—Magdaran Bael dan pengawalnya tengah bergerak melewati lorong istana yang gempar. Sekitar dua puluh menit sebelumnya, istana Bael diserang oleh pemberontak. Sebagai balasan terhadap Trihexa, semua pihak Great King berada di tengah-tengah diskusi dengan para politisi lokal. Dalam keadaan apapun, istana di kota Bael tak ada diantara berbagai wilayah lain, alasannya yakni karena ada lebih dari lima puluh lapisan penghalang di sekeliling. Apalagi dikatakan bahwa ia takkan terganggu, istana yang kuat ini membual akan fakta bahwa istana ini tak pernah terkena bahaya sebelumnya, bahkan selama pertempuran melawan pemerintah lama. —Namun, kini istana ini menghadapi krisis. Istana ini telah menerima serangan yang menembus penghalang. Melihat keluar dari jendela lorong, bisa dilihat para penjaga terlibat dalam pertempuran dengan pemberontak. Para penjaga dibantai satu demi satu dengan teknik yang dikeluarkan oleh pemberontak bertopeng. Para penjaga elite Bael tak berdaya, dan yang jelas menunjukkan bagaimana mematikan pemberontak ini. Magdaran juga melihat bagaimana bunga-bunga cerah yang ditanam di halaman telah layu.
...Apa alasan mereka untuk menargetkan Bael? ...Cukup dengan memikirkannya, alasannya menjadi sudah jelas. Tapi, kalau ia harus mengatakan tentang kasus terbaru dari kebencian, itu pasti tentang kritik terhadap bidak [King], dan keluhan dari kesalahan dalam Rating Game. Magdaran mengesampingkan yang lalu untuk saat ini, karena ia kurang lebih menyadarinya belakangan. Namun, ia sendiri tidak berpartisipasi dalam permainan, sehingga biarpun ada kesalahan di dalam permainan, ia bisa melanjutkan tanpa masalah sama sekali, itulah sebabnya dia tak melihatnya sebagai masalah. Ini juga telah disembunyikan cukup baik dari para warga, yang mengapa dia tidak berpikir bahwa perilaku tersebut akan menghasilkan kerugian sama sekali. —Tapi dia tak pernah membayangkan bahwa itu benar-benar akan menjadi sang Juara sendiri yang akan mencela kebenaran ini. Di sudut koridor di depannya muncul seseorang yang mengeluarkan aura yang aneh, dan mengenakan armor hitam legam. Para penjaga Magdaran Bael semuanya berkumpul dari daerah sekitarnya untuk melindunginya... Magdaran tampaknya mengenali orang yang mengenakan armor tersebut, dan memberi isyarat untuk para penjaga agar berhenti.
"...Itu salah satu dari budak-budak Sona-dono."
Benar, Magdaran menerima informasi tersebut. Dalam budak-budak Sona Sitri adalah seorang mantan-manusia [Pawn] yang mengenakan armor hitam legam. [Pawn] Sona Sitri—Saji Genshirou, melepas helm dan wajahnya terlihat.
"Jadi Anda Ototo Master Sairaorg... kepala keluarga berikutnya, kan? Aku [Pawn] dari budak-budak Sona Sitri. Aku datang untuk membantu."
Tampaknya, itu demi Ani—salah satu anggota dari [DxD] yang berjuang bersama dengan Sairaorg; ia bergegas ke kota Bael untuk membantu menekan pemberontakan.
"...[DxD] huh. Aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan menerima bantuan dari mereka."
Dari sudut pandang sendiri, ia tak bisa menahan perasaan rasa ironi. Mendengar jawaban seperti itu, Saji memiringkan kepalanya, dan tanda tanya melayang di atas kepalanya.... Magdaran berkata
"Ini sungguh sangat membantu."
Lalu, mereka merencanakan untuk meninggalkan kota Bael, dengan Saji dalam memimpin. Untuk menenangkan warga sipil dan menekan pemberontakan di seluruh wilayah, budak-budak Magdaran sendiri sudah pergi, dan istana Bael ditinggalkan dengan hanya [Queen]-nya. Dan sekarang, [Queen]-nya juga sudah pergi untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan jalan keluar yang aman. Guna membahas serangan balasan terhadap Trihexa, ayah telah pergi untuk bertemu sang generasi pertama Zekram Bael, yang tinggal di pengasingan. Ibu telah pergi di sini lebih awal dua hari lalu untuk mencari perlindungan. Kepala Keluarga berikutnya—Kak Sairaorg telah meninggalkan wilayah itu sebagai anggota tim anti-teroris. Dengan kata lain, istana Bael tidak memiliki Lord-nya, atau ahli warisnya, semua yang ada di sini adalah anak kedua. Pihak Great King yang dihormati oleh para Maou saat ini, bahkan istana Lord sekarang kosong.... Magdaran tersenyum sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School DxD : Jilid 21
Roman pour AdolescentsMenceritakan tentang Issei Hyōdō, seorang siswa kelas dua SMU yang sangat tolol dan mesum (suka ngintip dan mikir ngeres), yang dibunuh oleh seorang perempuan pada saat ngedate (kencan pertama mereka). Issei dihidupkan kembali sebagai Iblis, dan sej...