My Bii

596 41 7
                                    

Namanya Gulf, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Thailand, tinggi, pintar, kaya. Gulf memiliki wajah yang tampan cenderung cantik, tubuhnya tinggi semampai dengan kacamata bertengger di hidung mancungnya.

" Panasnya" mild datang dengan dua minuman di tangannya lalu duduk di depan Gulf.

"Kau masih ada kelas?" Gulf menutup buku yang sedang dibacanya, mengambil salah satu minuman yang di bawa mild.

"Tidak, mau makan malam bersama?"

Gulf menggelengkan kepalanya "Temani aku ke toko buku, malam ini aku harus makan malam di rumah utama"

"Ok... Ada acara?" Mild menatap penasaran, karena biasanya Gulf hanya akan pulang pada akhir bulan dan sekarang bahkan baru awal bulan.

"Tidak tau, mama hanya menyuruhku pulang"

Dan Mild menganggukkan kepalanya.

......

Langit sudah gelap saat Mild menurunkan Gulf di depan gerbang rumah utama.

"Kau mau kujemput besok?"

Gulf memang kaya, tapi tidak pernah membawa mobil sendiri, Gulf selalu menumpang mobil Mild atau menggunakan taksi, kadang kadang di antar oleh driver keluarga.

"Tidak, aku akan di antar paman Sam saja"

Gulf memasuki gerbang saat mobil Mild sudah pergi, gerbang terbuka dengan security yang membungkuk hormat, menatap heran pada beberapa mobil mewah yang berjejer rapi tapi Gulf memilih mengabaikannya, mungkin rekan bisnis papanya.

"Sayang" pintu terbuka dengan mama Gulf yang langsung memeluk anaknya.

"Ma, ada acara?" Gulf bertanya setelah sang mama melepaskan pelukannya.

"Hanya makan malam, mandilah. Mama akan panggil saat makan malam sudah siap"

Gulf menganggukkan kepalanya lalu menaiki tangga menuju kamarnya.

........

Ceklek....

Gulf memasuki kamarnya, mengernyitkan dahinya saat melihat beberapa koper di dekat tempat tidurnya.

Dari kamar mandi terdengar suara shower, Gulf semakin mengerutkan keningnya, mungkinkan Gulf salah kamar? Atau ada tamu papanya yang sedang menggunakan kamarnya, tapi tadi namanya tidak mengatakan apa apa.

Suara shower dimatikan lalu pintu kamar mandi terbuka, seseorang keluar dari sana dengan rambut basah, bathrobe putih membalut tubuhnya.

"P...." Lirih Gulf, matanya membulat, kaget.

"Ohh... Sudah pulang bii" suara lembut menyadarkan Gulf dari rasa kagetnya.

"Tidak merindukanku"

Mew membuka tangannya, Gulf mengerjapkan matanya lalu berjalan cepat, memeluk tubuh Mew erat.

"Aku merindukanmu... Boo"

Mew tersenyum, mengelus rambut kesayangannya sambil sesekali mengecup sayang bahu Gulf.

......

"P tidak bilang kalau akan pulang?"

Gulf menyenderkan kepalanya nyaman pada bahu Mew, mereka duduk di atas tempat tidur memilih melewatkan makan malam di bawah karena Gulf yang tidak ingin melepaskan pelukannya.

"P sampai tadi sore, bukankah mama sudah menyuruhmu pulang cepat"

"Tapi mama tidak memberitahu kalo P pulang" Gulf memeluk erat lengan Mew.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MewGulf  storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang