CHAPTER 6
PLAYING BY THE FATE
.
.
Siangnya,
Di Three Beard Bar, Hermione menemukan Narcissa sedang duduk di sebuah meja kecil. Hermione mendatangi meja tersebut dengan perasaan tak menentu.
Pikirannya campur aduk, apa yang sebenarnya ingin Narcissa bicarakan—apakah ia ingin aku menjauhi Draco?, karena berita rencana pernikahannya.
Narcissa pasti beranggapan bahwa dirinya adalah penghalang. Ya... Pasti begitu. Narcissa hanya ingin memastikan bahwa perjalanan pernikahan Draco dan Astoria Greengrass berjalan lancar.
Dalam hati ia tak sanggup Narcissa meminta Hermione untuk mencampakkan dirinya sendiri.
Terbersit saat itu juga—Hermione ingin lari menghindari Narcissa, dia takut Narcissa akan berkata demikian. Tapi jiwa Gryffindor melarangnya—apapun yang terjadi, dia harus berani menghadapinya.
"Oh, Dear...akhirnya kau datang. aku sempat khawatir kau tidak datang" ucapnya mempersilahkan Hermione duduk. Sikap Narcissa ramah seperti biasa.
Hermione duduk dengan canggung.
"Kau mau makan? Mau minum?" tawarnya.
Hermione menggeleng, "Aku tidak lapar"
"Minum kalau begitu" putus Narcissa menjentikkan tongkat ke menu, dan sebuah gelas berbentuk piala hadir didepannya, berwarna putih kekuningan. dia mengenalnya—champagne.
Keheningan yang hambar menyergap, Narcissa menyesap tehnya dengan anggun. Hermione menyesap gelasnya, rasa sparkling memenuhi tenggorokannya—lumayan enak dan sedikit menyegarkan pikirannya.
"Well..dear..." Narcissa bicara lambat lambat "Kau pasti sudah membaca beritanya bukan?"
"Mengenai?"
"Anakku dengan Astoria Greengrass"
Hermione menggangguk menelan ludah. Inilah yang akan dibicarakannya.
"Kuharap kau tidak terpengaruh. Berita tersebut hanya di permukaannya saja"
"Jadi maksudmu itu tidak benar?" mata Hermione menyipit.
"Pernikahan mereka—itu memang benar akan dilaksanakan. Tapi kau tahu—kamuflase" Narcissa melambaikan tangannya dramatis.
Hermione tak mengerti kiasan kata Narcissa, "Apakah kau menyuruhku datang untuk bicara agar aku menjauhi Draco?—karena ingin pernikahan mereka berjalan lancar?" tanya Hermione to-the-point.
Narcissa menutup mulutnya dengan gaya terkejutnya seperti biasa—dramatisasi. Lalu meremas tangan Hermione yang berada di atas meja
"Tidak, Oh No Dear...bukan begitu. Justru aku ingin kau tidak menjauhi Draco-ku"
"Heh?"
"Dear Hermione, begini...kau dan aku sama-sama wanita, kita sama-sama mencintai Draco—bukankah begitu?"
Hermione menelan ludah.
"Aahh...aku tahu, kau malu menjawabnya. Tapi aku tahu persis, Draco amat sangat mencintaimu"
"Dia tidak pernah mengatakan itu" selanya. Selama ini Hermione memang tak pernah mendengar Draco mengatakan 'aku mencintaimu'.
"...iish...para pria Malfoy" Narcissa mendesis kesal, "Mereka terlalu gengsi untuk mengatakan I Love You. Tapi kau tahu kan? Kau bisa merasakannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYING BY THE FATE | Dramione | COMPLETE
FanfictionDraco berusaha keras untuk mempertahankan Hermione agar tetap disisinya, apakah Lucius dan Narcissa akan ikut campur dalam hubungan mereka?. Nasib dan takdir tidak pernah ada yang tahu. What Malfoy wants then Malfoy gets, that's call AMBITION. War...