29 Januari 20xx
Mimpi kelam. Aku tenggelam. Tapi ia terbuai.
3 Maret 20xx
Dia datang. Aneh. Aku tidak mengenalnya.
09 Maret 20xx
Rumah duka. Berdiri di pojok kanan. Memandangi semua yang kehilangan. Namun dia datang, lagi. Seikat bunga mawar merah, kue ulang tahun, dan sebuah kotak cincin di sakunya.
17 Maret 20xx
Berkemah. Dia jatuh. Dan kenapa aku yang mati?
1 April 20xx
Terulang. Lagi-lagi aku jatuh. Kali ini karenanya.
10 April 20xx
Pojok kanan, rumah duka, dan diam, lagi. Seseorang menyuruhku membuka peti. Aku terkejut. Kenapa dia di sana?
6 Mei 20xx
Sampai hari ini tetap sama. Rumah duka, pojok kanan, dan banyak yang kehilangan. Sama, dia lagi-lagi di dalamnya.
12 Mei 20xx
Tunggu … kenapa berbeda? Berkemah, aku jatuh, tapi semua orang yang mati?
24 Mei 20xx
Sama. Rumah duka lagi. Dia membawa kue lagi. Seikat mawar lagi. Dan yang terpenting aku di dalam peti lagi.
1 Juni 20xx
Semakin parah. Tak pernah berhenti. Bahkan ada beberapa luka.
4 Juni 20xx
Jangan mendekat! Kamu berbahaya. Jangan! Telat. Dia yang membunuhku.
9 Juni 20xx
Sudah. Aku lelah. Bisakah semuanya tenang? Aku … bosan.
10 Juni 20xx
Terima kasih. Aku … tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candala
Teen FictionYang Deepshika takutkan adalah dirinya tidak layak untuk Ranu. Nyatanya dia hanya ragu. Ranu terlalu kelam untuk sebuah cahaya yang bersinar terang. Deepshika tak pernah tahu itu. Tapi Ranu ingin tahu, apa yang disembunyikan Deepshika? Kenapa ... De...