chapter 11 ( the truth )

552 39 18
                                    

Warning blood, gore, kata kasar, perkelahian

Happy reading~


-

Saat itu Gempa berjalan di koridor, gempa mengikuti seorang guru kesehatan. Jalan menuju ruang kesehatan sangat jauh, lumayan jauh dari kelasnya. Beberapa menit mereka pun sampai di depan pintu ruang kesehatan.

Guru. K : nak gempa, kamu duduk dulu disini ya. Saya akan ambil perban dan obat luka gores.

Gempa : baik bu, terima kasih. Maaf merepotkan, padahal ini bukan luka serius..

Guru. K : tidak apa apa. Saya lihat luka goresnya cukup parah. Jadi saya akan perban di telapak tanganmu, ya.

Gempa : baik bu. Sekali lagi terima kasih.

Guru. K : tidak masalah...

Keheningan di ruang kesehatan, bel pelajaran selanjutnya pun berdering namun guru kesehatan belum menyuruh gempa untuk kembali ke kelasnya.

Guru. K : ngomong ngomong... Saya mau bertanya.

Gempa : silahkan..

Guru. K : apa kamu kenal dengan Tuan Li?

Gempa terkejut, karena ia tidak pernah memberi tahu apa apa tentang bos nya, Tuan Li. Bagaimana dia bisa mengetahuinya?

Gempa : S.. Saya kenal..

Guru. K : dan kau bekerja dengannya. Benar?

Gempa : ( terkejut ) b- bagaimana--

Guru. K : sebenarnya... Dia suami saya. Saya dapat percaya padamu, nak gempa. Dia bilang kamu sangat mahir dalam penyerangan jarak dekat. Saya terkesan.

Gempa : ( batin : jadi-- selama ini... Guru kesehatan istri dari Tuan Li?!!) ah.. Begitu.. Terima kasih.. Saya sangat terkejut.. Haha.

Guru. K : kamu bisa bertanya tentang informasi apa saja pada saya, teman satu timmu juga sudah tau akan hal ini. Maaf ini mendadak.

Gempa : tidak apa apa bu. Saya mengerti, saat ini juga sangat penting keadaannya.

Guru. K : benar. Sekarang kamu boleh pergi. Kelas sudah dimulai.

Gempa : ah.. Baik bu. Sekali lagi terima kasih ( menunduk lau berlari )

Guru. K : hah... Kamu bisa diandalkan...












Gempa berlari di koridor karena jauh dari kelasnya, hampir sampai.. Tiba tiba

Brukk..!

Gempa menabrak seseorang yang ia kenal, teman satu kelasnya yang sedang membawa kertas kertas rangkuman.

Gempa : ah, yaya! Maaf! Mari ku bantu

Yaya : eh.. Gempa.. Maaf aku menabrakmu--

Gempa : salahku, maafkan aku menabrakmu tadi. Aku buru buru takut tertinggal pelajaran ( rapihkan kertas + mengangkutnya )

Yaya : eh, gempa? Biar aku aja yg bawa..

Gempa : udah santai aja ^^
Ayo kekelas.

Yaya : iya.. Terima kasih gem

Gempa : sama sama

Mereka sampai di kelas, tepat waktu karena sang guru belum memberikan tugas ( untungnya :v ) mereka menunggu yaya kembali ke kelas dengan kertas rangkuman pelajaran pengetahuan sosial.

Untuk kaca yang tadi pecah, akan diperbaiki sepulang mereka perkuliahan. Sekarang ditutupi dengan tirai.

Tok tok

Yes i'm a Mafia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang