"hah..." aku terbangun dan terduduk, nafasku sengal dan keringat dingin mengucur di seluruh tubuhku. Rasa takut menghantui ku, semua itu terasa nyata bagiku. Mimpi apa itu? mengapa aku mati dengan cara tak wajar seperti itu? mengapa orang tuaku malah diam dan tidak menolongku? Mengapa?! Apa arti diriku bagi mereka?!
Rasanya aku ingin marah dengan semua ini, kenapa harus aku Tuhan? Aku ingin kehidupan normal seperti teman-teman ku.
Sekarang usiaku 16 tahun dan pada tanggal 6 Juni ini aku akan menginjak usia ke 17. Aku semakin ngeri membayangkan sebentar lagi aku akan menginjak usiaku yang ke 18 tahun. Itu berarti aku tinggal menunggu waktu untuk merasakan itu semua............
******
Kringgg!!! bunyi bel sekolah yang kencang itu seolah menyuruhku untuk cepat masuk ke kelas, apa lagi hari ini aku akan menghadapi pelajaran Pak Tegah si guru kribo yang selalu mengatakan "setiap pelajaran saya, muka kalian suram, dan terdapat banyak awan hitam di luar sana! Ha ha ha!" dia mengatakan itu semua karena pelajaran nya yang membuat otak ini terasa tak berguna lagi.
Bayangkan saja ! Soal Matematika yang dia berikan selalu berbeda dari buku, dan terdapat banyak ke anehan di soal itu, sampai aku tidak tahu harus menjawab apa ! bisa di bilang soal nya seperti ini "Jika Djoko menanam sebuah pohon apel, kemudian dia menyiraminya sebanyak 3 kali sehari dan di pupuki 2 kali seminggu, berapakah jarak antara sinar matahari dengan pohon apel Djoko?" GILA ! PROFESOR PUN TIDAK AKAN BISA MENJAWAB PERTANYAAN SEPERTI ITU.
Pantas saja rambutnya kribo, otaknya sudah kusut sampe ke rambut-rambut nya. Sampai bisa memberikan soal gila seperti itu. Dia ku namai Pak Tega Membara karena soal nya yang begitu tega mengiris otak ku.
Ditengah pelajaran, kulirik jendela yang mengarah ke koridor sekolah, terdapat seorang gadis cantik disana, kebetulan tempat duduk ku tidak jauh dari jendela sehingga aku bisa melihatnya jelas.
Dia berambut panjang, poninya ia ratakan seperti anak-anak, dengan wajah yang teduh, dan mata yang sayunya yang indah sekali ! Dia berdiri disana, di depan kelas 11 IPS 1 yang berseberangan dengan kelasku. Terdapat surat keterlambatan di tangan nya, sudah pasti dia terlambat di pelajaran guru galak. Maka itu dia tidak di ijinkan masuk.
Hmm, aku ingin sekali mengenalnya.....
******
Bel istirahat berbunyi, rasanya senang bisa pergi menjauh dari si kribo itu.
11 IPS 1
Ku injakan kaki ku di depan kelas ini.. banyak anak-anak yang sudah keluar dengan cepat dari kelas ini menuju kantin. Tapi... kenapa dia belum keluar ? Apa dia anak rumahan yang selalu membawa bekal dari rumah? Hmm aku mulai berniat untuk masuk ke kelas ini. Saat aku baru berjalan beberapa langkah, salah seorang teman ku yang anak kelas ini menghampiriku.
"Tim! Ngapain ke sini? Mau nyari gue? Hahaha" kata Rio dengan muka sengak nya.
"Enggak, gue cuman mau liat-liat kelas lu aja ".
"Tumben tim? Biasa juga lu langsung ke kantin, ga pernah liat-liat kelas gue, kaya anak baru aje lo liat-liat kelas" balasnya panjang lebar.
Tak lama, pandangan ku jatuh ke salah satu meja di pojok belakang. Gadis itu sedang makan bekal nya. Man ! Ternyata benar dia adalah anak rumahan yang sudah SMA masih membawa bekal.
"Rio, itu siapa di belakang sana? Kok gua gak pernah liat ya?" Tanyaku dengan tampang dingin agar Rio tidak banyak meledek ku.
"Ohh.. dia anak baru, masuk kelas ini baru seminggu. Tapi masih baru aja udah telat. Sampe Bu Ros maki-maki dia tadi" cerocosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live In The Shadows
FantasyTimothy Xaverius Dieon. Yah, itu lah nama ku, sadarkah kau ada kata "die" disitu? kukira itu hanya nama biasa tanpa arti penting, ternyata tidak... orang tua ku memberikan nama itu dengan maksud tertentu... dan mereka berkata , di usiaku yang ke 18...