19. Ingin Pergi

292 21 0
                                    





"Taehyung gak mau nglepas kesempatan ini Pah, Mah"

"Apa harus ke luar negeri, tetap di jakarta gak bisa ya?"

"Tapi ini kesempatan langka Ma, dan gak banyak yang beruntung kaya aku yang bisa diterima kerja di perusahaan itu, aku mohon kalian harus mengerti"

"Kamu udah pikirin ini baik-baik? Kapan berangkatnya?"

"Udah Pa, aku udah pikirin keputusan ini matang-matang, aku mau peluang ini, berangkatnya 2 bulan lagi"

"Baiklah kalau kamu bersikeras, Papa ijinin"

"Gimana Ma?." Taehyung menoleh ke arah Mamanya, berharap beliau juga mengijinkannya.

Yena tak bisa menahan air matanya lagi, segera ia memeluk anak sulung kesayanganya ini, "Mama bisa apa kalau Papamu aja sudah ngijinin"

"Mama jangan nangis, Hyungie gak suka kalau mama nangis, Hyungie akan sering kabar-kabar kok"

PLAK

Yena memukul lengan Taehyung keras. "Aduh~"

"Kamu juga bilang gitu waktu mau tinggal ke apart, tapi nyatanya 2 tahun lebih jarang pulang, jarang ngabarin lagi"

"Ehehehe.. waktu itu kan aku masih baru dalam dunia bisnis, jadi masih kelimpungan hehe.."

Taehyung menghapus air mata mamanya, rasanya hatinya teremat sakit saat melihat mamanya meneteskan air mata untuknya. Mata Taehyung memerah menahan tangis.

"Anak mama udah gede ternyata, udah bisa mandiri, udah bisa menghidupi dirinya sendiri, udah sanggup beliin mamanya tas mahal"

Yena merayakan ulang tahun kemarin, dan Taehyung memberi hadiah tas branded merk CUCCI.

"Ekspresi mama jangan melankolis gini dong, Hyungie jadi ikutan sedih jadinya"

Taehyung memanyunkan bibirnya sambil mengusap air mata yang masih terus menetes di pipi mamanya.

"Tapi ada satu yang kurang..". Yena menatap lekat lekat mata Taehyung.

"Apa ma?"

"Calon mantu"

"Haiiss gak jadi sedih ah"

"Kapan kamu ngenalin pacar kamu ha? Mingyu udah ngelamar pacarnya, Jungkook udah pacaran sama Hae, lah kamu kapan ngenalin pacar kamu ke kita?"

"APA?.... Jungkook pacaran?"

Raut terkejutnya tak bisa disembunyikan lagi.

"Ehehe... Mama tau dari Gretha, dia gak sengaja liat chatnya Jungie, katanya Jungie ngajak Hae kencan, kan kalau kencan berarti pacaran yakan?"

"Wah Pa.... anakmu itu diam-diam menghanyutkan kayak kamu". Ucap Yena sambil menaik turunkan alisnya ke arah Taejung. Yang digoda hanya menghela nafas pelan sambil menganggukkan kepalanya pelan mengiyakan apapun yang istrinya katakan.

Sakit tapi tidak berdarah~

Taehyung sibuk dengan pemikirannya hingga Yena penasaran kenapa anak sulungnya berekspresi seperti itu, seperti ekspresi terluka.

"Kenapa Tae?"

"Gak papa, cuma heran aja, sejak kapan si es batu itu mulai mencair?"

"Sudahlah nak jangan pikirkan saudaramu itu, pikirkan dirimu sendiri kenapa hingga kini kau masih terus menjomblo hm? Apa ada yang menempelimu, apa perlu Mama rukiyah? Atau mau Mama jodohkan dengan anak temennya Mama?"

"Haiss mama!"

"Hahaha... makanya cepetan cari gebetan biar gak keduluan adekmu haha"

"Au ah Hyungie ngambek"

Taehyung menghentakkan kakinya kesal, meninggalkan Yena yang masih ngakak dan Taejung yang hanya menggelengkan kepalanya lelah, berjalan ke arah tangga menuju ke kamarnya sendiri. Sudah 2 bulan dia tinggal disini semenjak dia lulus kuliah, meninggalkan apartnya yang dihuni taekuk.



"Ya ampun~ kapan sih Taehyung pulang huaaa~" 😭

Kasian taekuk gak ada yang nemenin, tuannya sedang pulang kampung, jadi dia tinggal di apart sendirian, kesepian, merana di tinggal tuannya.

_TBC_

Maaf Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang