二十九 | 29

307 43 5
                                    

Di atap sekolah.

Osamu mendapati kembarannya tak berada di sebelahnya ketika ia bangun tidur. Kelasnya juga begitu berisik hingga ia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan untuk menghabiskan waktu. Kakinya memang melangkah ke arah perpustakaan, tapi pikirannya entah melayang kemana.

Sejujurnya ia masih terpikirkan tentang apa yang dikatakan oleh Miyu. Mengenai seorang Suna Rintarou yang menyukai dirinya. Awalnya ia tidak percaya karena yang ia tahu Suna itu sangat dekat dengan Miyu, bahkan sudah seperti seorang pasangan. Pemikirannya yang itu perlahan berubah ketika kegiatan klub kemarin. Beberapa kali ia mendapati Suna menatap ke arahnya hingga akhirnya ia reflek menjaga jarak dengan sahabat Miyu itu.

"Osamu?"

Panjang umur kamu Suna, batin Osamu.

"Oh Suna, ada apa?"

"Ke atap sekolah, mau? Ada yang mau aku obrolin." Ajak Suna.

Di posisi ini Osamu belum tahu jika Suna sudah diceritakan oleh Miyu tentang ketika mereka berdua mengobrol. Osamu sendiri sebenarnya agak panik. Wajah Suna itu datar, ia tidak tahu tentang apa yang akan mereka bicarakan. Ia takut Suna membahas tentang hal itu.

"Ayo." Tapi Osamu juga tidak punya alasan yang kuat untuk menolak ajakkan dari Suna.

Keduanya bersandar di pagar pembatas. Osamu pikir tidak buruk juga berada di sini karena ada angin yang berhembus. "Jadi, mau ngobrolin apa?"

"Kamu udah tau dari Miyu kan?"

Ah... beneran hal itu, batin Osamu. Hal yang ia takutkan betul-betul terjadi.

"Ya... ku kira kalian berdua udah pacaran." Balas Osamu.

"Gak, kami berdua hanya sahabat. Sejak dulu Miyu sering diperlakukan kasar semasa sekolahnya karena terlalu pintar. Awalnya aku memang tidak langsung membantu dia, karena ku pikir kayaknya gak akan lama juga. Bukannya berhenti, ia malah diperlakukan lebih kasar karena tak berani membalas. Karena kesal, aku mulai membelanya. Aku masih mengingat wajah terpukaunya ketika aku tolong dia untuk pertama kalinya." Ujar Suna begitu panjang, untuk meyakinkan Osamu bahwa dia hanya sahabat Miyu.

"Kamu ikutan dikucilkan oleh mereka?" Tanya Osamu.

"Sudah pasti. Tapi berkat itu aku jadi bertemanan dengan Miyu. Ia juga membantuku dalam belajar sebagai rasa terima kasihnya karena sudah melindunginya."

"Mutualisme gitu ya, sama-sama menguntungkan." Ujar Osamu sambil terkikik.

"Memang selucu itu." Suna ikut terkikik.

"Mau nanya boleh?" Osamu meminta izin.

"Boleh."

"Waktu kamu pertama kali bilang ke Miyu kalau kamu itu bagian dari kaum pelangi... dia bagaimana?" Sejujurnya Osamu takut menanyakan hal ini tapi ia terlanjur penasaran.

"Hmm... aku pergi ke rumahnya kan, terus pas aku bilang dia kayak senang gitu? Dia bilang akhirnya aku udah mau ngungkapin gitu..." Jawab Suna sambil mengingat kembali memori sewaktu dulu.

"Miyu memang berbeda ya? Dia tak merasa jijik."

"Karena itu aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan menjadi sahabatnya Miyu." Ujar Suna sambil menatap langit dan Osamu menatapnya.

Mungkin memang benar mereka berdua hanya sahabat. Apa yang sebenarnya Osamu takutkan?

"Oh ya, Atsumu sepertinya suka dengan Miyu." Osamu membuka topik baru.

"Aku takut Miyu takkan sadar akan hal itu."

"Iya juga ya." Osamu jadi merasa kasihan dengan kembarannya itu.

"Kalau aku yang suka sama kamu, boleh tidak, Osamu?"

Oh, ini yang Osamu takutkan.

tbc.

どうしよう!? | Miya Twins, Suna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang