Prolog

47 8 0
                                    

"eghh...," erangan seorang gadis yang masih terpejam ketika jam dinding menunjukkan pukul 05.00 WIB.

"kak bangun sekolah nggak?," tanya Elfano Mahatma, sang ayah kandung dari gadis tersebut.
"iya yah bentar, ini kakak bangun," balasnya.

Si gadis bangun menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan langsung menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim, ya Sholat Subuh. Setelah selesai ia bergegas mandi.

Butuh waktu 20 menit untuk membersihkan diri, ia sekarang telah siap untuk sarapan di bawah bersama keluarga. Ralat, keluarga jika si gadis dianggap.

"pagiii ayah ibuk adik," sapa si gadis.
"pagiii kak," jawab mereka kompak. Ralat, kecuali sang ibu.

Setelah itu tak ada percakapan, hanya dentingan sendok yang bertabrakan dengan piring.

"kak, sekolah yang rajin, inget kamu sekarang sudah SMA, masa depan ada di tangan kamu," jelas si ayah.

"baik yah, kakak berusaha untuk melakukan yang terbaik, sekarang kakak berangkat sekolah dulu, udah siang, Assalamualaikum," jawab serta pamit seorang gadis itu kepada ayahnya.

Ketika ia ingin pamit dengan si ibu, ia melihat tatapan tak suka dari sorot matanya, "huh,sudah biasa," ucapnya dalam hati.

Afnia Zilda, sosok ibu tiri seorang gadis. Ia selalu menganggap gadis itu sebagai parasit dalam hidupnya, ia hanya berpura pura sayang kepada si gadis ketika di depan sang suami, ayah kandung sang gadis tersebut.

*___*

SELAMAT DATANG DI SMA GANESHA DIRGANTARA

Sebuah pagar serta tembok sekolah yang menjulang tinggi, megah. Ya, Itulah yang terlintas di benak si gadis pertama kali memasuki gerbang sekolah tersebut.

Ia bergegas menuju ke mading untuk melihat kelas yang dalam waktu 6 bulan ini akan di tempatinya.
Nb: SMA Ganesha Dirgantara merupakan sekolah yang mengacu pada K-13 dan setiap 6 bulan sekali akan me-rolling kelas berdasarkan prestasi yang dimiliki siswa.

Setelah berjalan 2 menit dari gerbang, sampailah si gadis di depan mading utama sekolah ini.

"gue masuk MIPA 7 nih, serasa bodoh banget gue haha," monolog gadis itu.

X MIPA 7

"duh duduk mana ya?, semua udah ada temen, ya udah deh belakang aja," ucapnya dalam hati.

Selang beberapa menit seorang gadis menghampirinya.

"hay, bangku ini kosong nggak?," tanya gadis berambut panjang sepunggung.
Ia menunjuk bangku di sebelahku yang kosong.

"eh hay, iya nih kosong,"

"boleh nggak gue duduk sini?"

"boleh kok duduk aja gapapa,"

"makasih yaa!!"

Setelah 10 menit diam tak ada percakapan, gadis di sampingku memecahkan suasana yang awkard ini,

"namaku Violesta Dermismi, kalau boleh tau, nama lo siapa?"

"hai salam kenal Violes, eh. Namaku Raqilla Farsya M, panggil Qilla aja."

Ya, nama gadis yang membuat kalian penasaran terjawab sudah. Raqilla Farsya Mahatma, terlihat dari nama marga kelurga Mahatma, semua orang tahu bahwa keluarga Mahatma adalah keluarga terkaya ke-2 di Tanah Air Indonesia.
Tetapi Raqilla adalah sosok gadis yang tak mau di puji karena kekayaan keluarganya, katanya dia ingin mempunyai teman yang memang menerima dia apa adanya, baik dari sifat, maupun perilaku Raqilla. Toh kekayaan tak menjadi jaminan untuk bahagia?

Back to topic

"haha panggil gue Vio aja ya Qil, salam kenal."

Mulai hari ini hingga hari hari kedepan berikut, semua kisah percintaan, persahabatan, keluarga, drama dimulai.

Kedua gadis yang sedang tertawa bersama tak menyadari jika mereka telah ditakdirkan untuk saling melengkapi, itulah Tuhan, semua skenario ada di tangannya, dan kita tak akan tahu kehidupan setelah hari ini menjadi seperti apa.

*___*

Alhamdulilah, akhirnya 1 bagian cerita terselesaikan.

Maaf jika masih banyak typo, dan ceritanya kurang menarik buat kalian, jangan lupa kasih masukan yaa.

Jangan lupa vote, komen, and share ke temen temen kalian, beri masukan ya agar author semangat nulis bagian ke 2 nya yaa, Terimakasiii.

Mysterious GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang