"putri tidur tertidur seratus tahun karena menunggu cinta pangeran, sedangkan aku menangis seratus tahun karena telah di campakan oleh cowok yang sama sekali bukan pangeran.... ironis sekali!!!" Makiku kesal.
===============
Bayangan Ryan kembali muncul dalam pikiranku. Kubayangkan si brengsek itu akan menghabiskan waktu liburan semester ini dengan pacar barunya, vivian yang cantik dan langsing. Aku langsung kehilangan selera mnghabiskan es krimku.
Apa yang sebaiknya ku lakukan? Saat ini aku butuh seseorang untuk menumpahkan prasaanku. Dan hanya satu orang yang terlintas di kepalaku, Ditya. Sahabatku. Aku butuh dia sekarang!
Kuraih handphone, lalu ku tulis sebaris sms untuknya.
To marahaditya:
Diiiiiitttt.... stres berattt! Sekarat! Kacau! Hampir gila!status report: Ditya, Pending
HUH!! Ingin rasanya ku banting handphone-ku kalau tidak ingat bahwa mama sudah mengancam tidak akan membelikan handphone lagi bila aku membanting HP untuk kelima kalinya.
Sebagai informasi, lima kali aku membanting handphone, itu berarti sudah lima cowok yang membuatku kesal luar biasa, sudah lima cowok yang menghancurkan hatiku, dan sudah lima cowok yang menunjukan bahwa inner beauty itu cuma omong kosong.
Ryan adalah cowok keenam. Keenam-enamnya slalu mengatakan kalau aku cewek yang luar biasa baik. Tapi pada akhirnya tidak seorangpun yang mengatakan aku cantik, dan tidak seorangpun yang berpikir untuk menjadikan aku pacar mereka. Yaaah, sebenarnya sih aku senang dipuji sbagai cewek yang baik, tapi ingin rasanya di puji cantik oleh cowok yang kusukai.
Sperti semua dongeng-dongeng yang berakhir dengan kalimat "and then... they lived happily ever after," aku pun slalu meyakinkan diriku, sama sperti putri-putri itu aku juga akan berjumpa dengan pangeranku. Pangeran berkuda putih yang gagah dan tampan. Tapi, apakah ada cerita disney yang mengisahkan bahwa putrinya agak kelebihan berat badan? Disney punya cerita beauty and the beast, tapi tidak pernah kubaca tentang "handsome and the big".
Yaah... bagaimanapun aku slalu percaya suatu saat nanti cowok yang kusukai akan lebih melihat inner beauty-ku sperti pada Film shallow Hal dalam. Aku berharap semua cowok di dunia ini fi ubah cara pandanganya sperti si Hal. Supaya mereka juga dapat melihat seseorang berdasarkan hatinya. Tidak peduli segendut apapun tubuh mereka.
Lagi pula, kenyataannya aku tidak segendut yang ada di Film itu.
Kulirik lagi jam dinding, jam stengah lima. Ya tuhaaan... aku bisa mati bosan kalau begini. 'aku harus melakukan sesuatu... apapun juga' pikirku.
Aku selonjoran di sopa sambil mulai memikirkan alternatif-alternatif. Apa yaa kira kira? Hmm... makan? Hahaha... yang benar saja, aku baru saja melakukannya. Nonton Tv? Uuuh, gk ada acara yang seru jam segini. "apa dongg?" Makiku kesal
Aku melirik ke luar jendela. Kulihat surti sedang asyik bercanda dengan laki-laki yang bernama Raymon itu. Cekikikan. Sambil cubit-cubitan segala.
"Sialan... si surti aja bisa dapat pacar, sedangkan gue sendirian di sini, gak tau mau ngapain. HUH!!" Seruku seraya menendang tumpukan buku di depan kakiku.Ku ambil buku yang kutendang tadi, sperti buku tutorial make up, tak tau punya siapa, akupun beralih membolak balikan buku dan ada cara-cara membuat hidung tampak lebih mancung, cara menyiasati pipi tembam, cara membuat mata tampak besar dan indah, pokonya, segala cara untuk menutupi kekurangan pada wajah. Dan sejujurnya aku memerlukan semuanya...
Ku dengar HP ku bunyi.
Status report: Ditya, delivered
Fiuuuh... akhirnya ditya mengaktipkan handphone nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS ANANDHITA [Hiatus]
Novela Juvenilkuy mampir dulu ke ceritaku, siapa tau suka:) ⚠️POLLOW DULU BARU DI BACA⚠️ ada tiga hal yang sangat di sesali oleh pri dalam kehidupannya: namanya, bentuk tubuhnya, dan kampusnya. andai papa dan mama tidak menamakannya princess, pasti tidak ada seor...