".... jauh ya.." Louis mencoba memecah kesunyian dengan obrolan ringan.
".. iya.. sampai sekarang pun belum terlihat ujungnya.." jawab Felix yang berjalan dengan berhati-hati agar kakinya tidak tersandung batu.
Tuk.. tuk.. masih tidak terlihat apapun sejauh penerangan yang Jeongin nyalakan.
".... tunggu.." Minho menghentikan langkah dan menghadang teman-temannya agar ikut berhenti. Ia mendengar sesuatu dari jauhnya ujung lorong.
".. ada apa?" Peter berbisik. Ia tau Minho sebagai Feline memiliki insting dan pendengaran tajam.
".. Jeongin.. kau dengar?" Minho balik berbisik pada Jeongin. Ia menoleh kearah Pendeta Rubah itu dengan telinga yang tetap melipat ke belakang.
"... Iya.." Jeongin menjawab pelan. Telinganya tegak namun perlahan melipat turun. Tanda bahwa ia pun merasa takut.
"Apa.. kalian dengar apa??" bisik Louis yang mulai cemas melihat reaksi dua Beast itu sambil menggenggam erat lapisan luar jubahnya, ikut merasa takut.
".. suara napas.. atau dengkuran.. dari binatang yang cukup besar... dia diluar jarak pandangku jadi aku tak bisa melihatnya jelas.. " ujar Minho diiringi bulu ekornya yang berdiri. Ia pun sama takutnya karena belum tau asal suara yang ia dengar.
".. biar aku coba periksa.." Peter menempelkan tangan di dinding lorong yang gelap itu. Gelombang Magia navynya memancar ke sekeliling, berusaha mendeteksi apa yang ada di depan mereka.
".. ukuran tubuhnya.. perkiraan wujudnya.. seperti.. seekor Dragon.." Peter melepaskan tangannya dari dinding. Suaranya tak lagi berbisik seperti sebelumnya.
"Dragon?! Ditempat seperti ini??" Chris sang King of Dragons terkejut. Ia tak pernah merasa ada kaumnya yang tinggal di Chaldene terutama di dalam tanah.
"Iya.. jangan khawatir.. Magia ku tidak merasakan adanya kejahatan dari makhluk itu.. malah, ia sedang tertidur pulas.." jelas Peter dengan tenang. Ia menepuk tangannya membersihkan debu pasca meraba dinding lorong.
"hoo.."Minho dan Jeongin tak lagi tegang dengan telinga yang tak lagi menekuk.
"aku makin penasaran ayo, kita segera kesana.."
"Ya.." Mereka mempercepat langkah untuk melihat wujud Dragon yang dimaksud Peter.
Drap.. drap.. drap...
"Dragon.. Dragon jenis apa yang tinggal di bawah tanah begini.."
"ya Chan, aku juga penasaran.."
"itu, ada ruangan besar di depan sana.. sedikit lagi kita sampai.."
Benar saja. Terlihat seekor Dragon tertidur dengan melipat sayap dan ekornya. Sisiknya putih bersih dengan kristal ungu-pink di sepanjang punggung hingga ekor. Kristal yang sepertinya berupa Amethyst dan Rose quartz. Yang janggal ialah ukurannya lebih kecil dari Dragon dewasa pada umumnya.
Dragon itu tertidur pulas di sebuah ruangan luas diujung lorong Ro Ktoico dengan suara napas pelan. Peter sebagai Ksatria pelindung Chaldene belum pernah mendengar tentang adanya seekor Dragon di negerinya sementara Chris, tak pernah tau akan adanya jenis Dragon kristal di kaumnya.
"amethyst dan rose quartz.. mungkinkah Kristal tumbuh di tubuh seekor Dragon?" Samuel ingin mendekat dan menyentuh Kristal-kristal itu namun takut sang Dragon terganggu.
".. apa Dragon ini yang dimaksud dengan Chaldene's hidden Gem?" tanya Felix sambil memandangi Dragon unik yang belum pernah ia jumpai. Dari kepala hingga ekor, makin ditatap makin Ia terpesona. Apalagi kristal amethyst di punggung Dragon itu tak kalah indah dengan yang menghiasi mahkotanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAY KIDS - ENN VASSILI | STEP OUT! : Chaldene's Hidden Gem
FantasyCyari sang Unicorn menawarkan Peter sesuatu yang menarik. STRAY KIDS sebagai 8 pemimpin Enn Vassili pun kembali berpetualang untuk menemukan pengalaman baru.