Setelah kemarin puas menjelajahi Los Angeles dengan keramaian kini saatnya mereka untuk menikmati ketenangan semesta yang ada di Los Angeles.
"Bagaimana perjalanan kalian kemarin?" tanya Sejeong appa di sela-sela makan.
"Kami menikmati sekali, namun kami tidak sempat bicara banyak karena terpukau dengan hal-hal yang ada disana." Jawab Sejeong yang dirinya menyadari jika kemarin mereka sangat fokus dengan tempat yang mereka kunjungi.
"Kali ini kalian akan kemana lagi?" Sejeong appa kembali bertanya.
"Hari ini kami sepertinya akan ke pantai." Kali ini Seungwoo menjawab.
"Jadi ingat waktu pertama kali kesini." Nyonya kim tiba-tiba menyahut dan tersenyum.
"Ada apa memangnya eomma?" Sejeong tertarik karena perkataan eommanya.
"Dulu seusai eomma dan appa menikah, rencananya kami memutuskan akan tinggal di LA dan membeli rumah ini dan saat kami tinggal di LA eomma dan appa sangat suka mengunjungi pantai hampir setiap minggu, disaat kami merasa sudah bosan dengan kebiasaan yang begitu saja tiba-tiba eomma ingin punya anak, karena eomma dulu sulit punya anak akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke korea dan menjalani program disana." Nyonya Kim bercerita sambil mengingat kenangan manis dan sedih yang menimpa rumah tangganya.
"Eomma jangan menangis." Sejeong menguatkan eomma nya yang kini sudah mulai berkaca-kaca.
"Nah sekarang ayo kita lanjutkan makan lagi." Tuan Kim mencoba mengalihkan topik untuk kembali makan agar tidak terhanyut dalam suasana.
***
Di sepanjang perjalanan terpampang rumah-rumah dan ciri khas yang selalu ada pohon palm di setiap jalan yang selalu mengiringi mobil mereka. Dengan diiringi musik di dalam mobil mereka sangat menikmati perjalanan ini."Astaga.. Ponselku, aish aku lupa membawanya." Sejeong yang dari tadi merogoh tasnya untuk mencari ponselnya tersadar bahwa ponselnya tertinggal di rumah.
Seungwoo sambil menyetir melirik ke arah Sejeong, "Memangnya kenapa?"
"Hari ini aku ada kelas online malam tapi aku tidak tahu jam berapa kelas itu dimulai." Sejeong mendengus sebal karena kebodohannya.
"Kalau begitu kita bisa pulang lebih awal."
"Tidak bisa, aku ingin melihat sunset nantinya." Sejeong memasang wajah sedih.
Seungwoo hanya diam saja hingga akhirnya Sejeong buka suara, "Ah bagaimana kalo aku pinjam ponselmu dan aku akan menghubungi kedua temanku." Sejeong merasa senang karena akhirnya dia punya jalan keluar.
"Tidak bisa."
"Kenapa? Aku hanya pinjam ponselmu kali ini saja, jangan pelit."
"Aku tidak membawanya."
"Eih.. Jangan bohong."
"Ponselku sudah aku matikan dari kemarin dan aku taruh di koper."
"Apa maksudmu?"
"Kita kemari untuk liburan kan jadi aku memutuskan untuk tidak memegang ponsel sama sekali."
"Bagaiman dengan pekerjaanmu?"
"Aku cuti jadi aku anggap bahwa pada hari cuti aku akan bebas dari pemikiran pekerjaan."
"Kuliahmu?"
"Aku bisa mengambil kelas sekaligus di minggu berikutnya."
Sejeong memalingkan wajahnya ke jendela mobil, dia sudah bingung memikirkan bagaimana cara hingga akhirnya dia memutuskan untuk melupakannya dan jika memang nanti dia ketinggalan dia akan bolos, tak apa bukan bolos sekali dan mengganti nya di kelas pengganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me after you (END)
Fiksi PenggemarSejeong gadis lugu yang harus menikah dengan cowok dari keluarga kaya, di masa muda nya yang seharusnya dia bebas namun tidak bisa karena Sejeong harus tinggal dengan keluarga cowok itu. Seungwoo cowok yang menikah dengan Sejeong merupakan seorang i...