34.salting

657 103 57
                                    

***

Bel istirahat berbunyi. Dan tentu saja saat freeclass tadi Anneth menjelaskan semua nya pada Charisa dan Joa yang nampak kebingungan.

Anneth pun sudah kembali duduk bersama Deven, dan Marsha tak kembali ke kelas sejak tadi.

Mereka berencana untuk berkumpul ke kantin bersama-sama. Namun Joa dan Charisa sudah pergi duluan karena mereka memahami bahwa Deven dan Anneth yang baru berbaikan ini butuh waktu berdua.

"Dev ayo." Ajak Anneth namun Deven hanya diam tak menanggapi.

"Dev.." panggil Anneth lagi.

Deven menggenggam jemari Anneth dengan lembut dan menatap mata Anneth sangat dalam.

Yap benar! Jantung Anneth kembali berdebar cepat hanya dengan genggaman Deven. Di tambah tatapan Deven yang sangat dalam melemahkan Anneth.

"Cie salting." Ucap Deven menjepit hidung Anneth dengan kedua jari nya.

Anneth melepas genggaman nya dengan wajah yang nampak kesal.

"Males ah." Kata nya sambil bangkit dari duduk nya.

Deven terkekeh puas karena akhir nya ia bisa menjahili Anneth lagi.

"Utututu sayang." Ledek Deven mengejar Anneth.

Sesampainya di kantin , Deven melihat Anneth yang malah duduk di samping Wiliam dengan posisi berada di dalam rangkulan nya.

Deven mendekati mereka dan memukul bahu wiliam lumayan keras.

"Ah apaan sih Dep!!" Sahut Wiliam mengusap bahu nya.

"Lepas!" Ucap Deven sewot membuat Wiliam melepas nya.

"Elah sewot ama lo! Pacar aja bukan!" Ledek Wiliam.

"Apa lo bilang?!" Ucap Deven tak terima.

Anneth memijat dahi nya dan membawa Deven untuk duduk di samping nya.

"Udah diem." Suruh nya.

"Neth tapi-"

"Issa joke bro, siapa suruh jailin aku tadi di kelas. Di bales gini aja emosi ampe ubun-ubun pak." Ucap Anneth meledek.

"Neth lo- Agh." Ucap Deven yang sudah sangat kesal dengan ini.

"Bercanda Depp, sorry." Ucap Anneth mengelus lengan Deven dengan lembut.

"Udah pesen makan?" Tanya Deven tanpa membalas ucapan Anneth.

"Dev.." panggil Anneth pelan.

Deven tersentak seketika ia teringat bahwa ia baru saja berbaikan dengan Anneth. Seharusnya ia memperlakukan Anneth sebaik mungkin,karena pasti Anneth belum melupakan kejadian kemarin.

"Neth sorry." Ucap Deven.

Anneth mengerutkan dahi nya.

"Kenapa?"

"Gapapa,sorry aja. Kamu mau makan apa?" Tanya Deven menatap mata Anneth dalam.

H U J A N [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang