Miracle Is You ♡

77 14 4
                                    

Aku kembali membuka lembar demi lembar buku harian yang diberikan Ibumu 2 tahun lalu. Membaca rentetan kalimat yang kau tulis penuh semangat. Rasanya baru kemarin kita bertemu namun kau benar-benar sudah tak di sini. Hari ini ulang tahunmu yang ke-24, izinkan aku mengurai coretan hitam di atas kertas putih yang sudah kusiapkan untukmu. Kuharap malaikat bersedia mengirimkan surat ini padamu. Selamat membaca.

Dear Shota,

Selamat ulang tahun yang ke-24. Kalau kau tidak sibuk, tolong baca suratku ya? Karena aku ingin memberitahumu, aku sudah sembuh. Aku menang melawan penyakitku. Aku juga berhasil menyelesaikan ujian masuk dan diterima di salah satu Universitas terbaik di Tokyo. Kau pasti ingin bilang kalau aku hebat kan? Hehe.

Meskipun aku tidak menulisnya di sini, kau pasti sudah tahu semuanya kan? Tapi apa kau juga bisa membaca pikiranku? Atau mengetahui isi hatiku? Aku rasa tidak. Jadi, akan kuberitahu sebuah rahasia padamu.

Kau ingat saat kita pertama bertemu? Saat itu kau tiba-tiba masuk ke ruang rawatku untuk bersembunyi dari Dokter. Kau bilang, kau harus pergi menemui teman-temanmu untuk latihan menari bersama. Saat itu kupikir kau adalah anak yang sangat keras kepala.

Keesokan harinya kita tak sengaja bertemu lagi di taman rumah sakit. Kau sedang duduk sendirian sambil menatap langit. Memang sih hari itu langit tampak cerah. Kuputuskan untuk menghampiri dan menyapamu. Aku cukup terkejut karena kau mengingatku. Lalu kau bilang terima kasih untuk kemarin.

Saat itu, usiaku baru 18 tahun. Namun ajaibnya, kita bisa langsung akrab. Padahal biasanya aku tidak mudah akrab apalagi dengan orang asing yang usianya jauh lebih tua dariku. Namun kau berbeda. Kau orang yang menyenangkan. Kau bisa berperan sebagai teman dan juga kakak untukku.

Saat teman-temanmu datang menjenguk, kau mengenalkan mereka padaku. Kau bilang grup kalian bernama FANTASTICS, sebelum menunjukkan video latihan saat kau kabur dari rumah sakit dan beberapa video youtube. Aku benar-benar suka kolaborasimu bersama pria berambut ungu itu. Kalian semua terlihat hebat. Akupun berkata kalau di masa depan nanti, aku ingin melihat kalian tampil bersama 9 orang. Aku pasti akan berada di barisan paling depan untuk meneriaki namamu.

Oh ya, bicara soal grupmu, mereka tumbuh dan dicintai begitu banyak orang. Sama seperti dirimu, Shota.
Meskipun kita tak menghabiskan banyak waktu bersama, aku bisa dengan yakin mengatakan kalau aku menyukaimu. Ini memang bukan cinta pada pandangan pertama tapi kau adalah orang pertama yang kusukai. Dan itu adalah rahasiaku.

Maaf tidak bisa mengatakannya secara langsung padamu. Aku hanya tidak ingin membebanimu dengan keegoisanku. Setiap hari aku melihatmu bersemangat dan selalu tersenyum saat menjalani perawatan. Kau bilang, kau harus sembuh agar bisa menari bersama FANTASTICS jadi, aku bertekad memberitahumu ketika kau sudah keluar dari rumah sakit namun ternyata Tuhan lebih sayang padamu.

Aku bohong jika aku bilang tidak menangis saat menulis surat ini. Bukan karena sedih tapi rindu. Aku sangat merindukanmu, Shota. Setiap melihat langit, selalu membuatku teringat padamu. Begitu pula dengan FANTASTICS yang selalu sembilan. Kau ada di sana bersama mereka.

Ada banyak hal yang ingin kutulis di sini. Ada banyak hal yang ingin kubagi bersamamu. Namun untuk sekarang, aku hanya ingin berterima kasih padamu. Terima kasih sudah bersembunyi di kamarku saat itu. Terima kasih telah menguatkanku kala itu. Tanpa sosokmu, aku tidak akan mampu melewati keadaan terberat dalam hidupku. Aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu.

Bahagia selalu ya, pahlawanku. Sampai bertemu di Surga, Shotaman.

Dari gadis kepang dua,

Mei

Kulipat amplop dengan stiker hati merah muda sebelum menyisipkannya ke salah satu halaman buku harian milik Shota. Pria itu, semakin aku mengenalnya, semakin aku mengagumi dan menyukainya. Bahkan meskipun orang-orang bilang dia sudah pergi. Bagiku dia selalu hidup di hati.

Letter To The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang