Doyoung buru-buru berlari turun dari panggung begitu ia memiliki kesempatan. Terakhir Jungwoo ada di bagian pudding dengan mulutnya yang berantakan. Doyoung tidak mau lelarian dengan wajah seperti itu.
Doyoung melirik jam tangannya sesekali, memastikan band pernikahan ini belum mulai bergerak. Sungguh lucu band tanpa vokalis. Lagipula buat apa Doyoung dibayar?
Sepertinya hari ini Jungwoo puas sekali. Mempelai wanita menikah dengan orang asing, jadi ada banyak menu enak yang Jungwoo suka. Mungkin itu sebabnya dia berkeliaran.
Doyoung berkeliling lagi. Kali ini dia menangkap siluet anak yang menghilang di antara kaki tamu lain. Doyoung menyusulnya.
"Aaah!"
"Ayah bilang kalau makan jangan?" Doyoung mengangkat Jungwoo.
Jungwoo cemberut. "Berantakan."
"Good." Doyoung menggendong Jungwoo ke area sekitar panggung.
"Ayah, ke situ dulu. Mau kue coklat." Jungwoo menunjuk satu meja.
"Tadi waktu Ayah menyanyi sudah." tolak Doyoung. Jungwoo cemberut.
"Kim Doyoung?"
Doyoung menoleh. "Siapa...OH!"
"Hai! Apa kabar?"
Doyoung sibuk bertemu teman lamanya. Tanpa ia sadari menurunkan Jungwoo, yang mana dimanfaatkan dengan baik untuk mengambil brownies, lalu dihabiskannya dengan mulut yang berantakan. Lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Papa's Workhour
Genç Kız EdebiyatıKumpulan kisah Papa dan Anak setelah jam kerja