SURPRISE

122 10 2
                                    

Udara dingin menembus kulit hingga tulang, germelap lampu kota menerangi gelapnya malam tanpa bintang. Suara ramai kendaraan sudah mulai berkurang karena sudah cukup larut untuk seseorang pergi keluar.

Di taman yang lumayan sepi, terlihat seorang pemuda manis yang sedang duduk menikmati heningnya malam, dia tidak berniat untuk pergi dari bangku panjang taman walaupun raut wajahnya sudah menampakan bahwa dia kelelahan.

Xiao Zhan, nama pemuda manis yang masih setia menikmati heningnya malam, pikirannya menerawang jauh bersama hatinya yang merindukan orang spesial yang kini sudah sangat jarang bahkan hampir tidak pernah ia temui lagi semejak tahun 2019 yang lalu.

Xiao Zhan merindukan ulah jahil dan kekanakan namun akan menjadi dewasa disaat dia terpuruk, merindukan suara barinton yang dibuat kekanakan yang sering mengeluarkan kata-kata manis yang membuat hatinya berdegup keras melewati irama yang seharusnya.

Kini semua itu telah jarang ia dengar dan lihat, karena tuntutan pekerjaan yang tidak bisa di hilangkan. Xiao Zhan sedikit murung menyadari sutu fakta itu, tak jarang dia akan menangis merindukan orang itu dan mengirimnya beberapa pesan yang akan di balas kata-kata penghibur untuknya.

Orang itu adalah Wang Yibo, seorang pemuda yang genap berusia 23 tahun bulan agustus kemarin, pemilik hati si manis Xiao Zhan, yang berkali-kali membuat hari Xiao Zhan galau merana tidak mendapati kabar pemuda tampan itu.

Dering ponsel menyadarkan Xiao Zhan dari lamunan pikirannya terhadap Wang Yibo, tertera nama Zhuocheng sahabatnya di layar hp Xiao Zhan, dengan segera ia mengangkat dering ponsel itu.

"Halo, Zhan ge?",

"Halo Zhuocheng? Ada apa menelponku malam-malam begini?",

"Zhan ge, kau dimana? Apartemenmu terlihat sepi, aku sudah memencet tombol berkali-kali dan tidak mendapatimu membuka pintu apartemen, sebenarnya kau kemana?",

"Astagah, maafkan aku Zhuocheng, aku akan segera pulang",

Setelah mengatakan itu, Xiao Zhan mulai beranjak dari tempat duduknya dan berjalan pulang, kebetulan jarah taman kota dengan apartemennya tidak terlalu jauh. Namun, Xiao Zhan sedikit menyesal karena dia tidak bisa mengendarai motor seperti Wang Yibo yang mengakibatkannya harus selalu berpergian menggunakan mobil atau jalan kaki jika tidak terlalu jauh dari apartemennya.

Selang beberapa menit dia sudah sampai di apartemennya, terlihat Zhuocheng yang sedang bersender di depan pintu apartemennya sambil membawa bingkisan di tangannya.

"Zhan Ge, kau dari mana saja?", Zhuocheng.

"Ahh... Hanya keluar sebentar menikmati angin malam, tumben sekali kau kesini Zhuocheng", Zhan menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal, lalu membuka pintu apartemennya mempersilahkan Zhuocheng masuk.

Zhuocheng mengikuti langkah Xiao Zhan, menaruh bingkisan miliknya di meja tengah, dan mendudukan dirinya.

"Kau lupa beberapa menit lagi kau berulang tahun?, sebenarnya aku ingin mengajak Xuanlu Jiejie untuk merayakan bersamamu, tapi Xuanlu Jiejie harus berlatih untuk lomba baletnya".

"Ahh kau mengingat ulang tahunku ternyata, Yah... Tidak masalah sebenarnya, kau tidak perlu repot-repot kemari A-Cheng bukannya kau ada jadwal pemotretan film barumu?", tanya Xiao Zhan, mendudukan dirinya di sofa samping Zhuocheng.

"Ya, aku baru saja pulang dari acara pemotretan dan langsung kemari, mumpung satu jalur kan".

"Kau pasti lelah, mau ku buatkan teh manis?".

"Tidak usah, aku hanya akan menyerahkan kado ini saja, lalu harus segera pulang karna besok aku harus stand by di bandara, maafkan aku Zhan ge".

"Ahhh, tidak masalah Zhuocheng, tidak perlu minta maaf, untuk kado mu terimakasih, maaf membuatmu menunggu di depan apartemenku", Xiao Zhan tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SURPRISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang