PELET - Bagian ke 3

226 10 0
                                    

Nara sumber : Shintia putri
Penulis            : saya sendiri (lukas.P)

Sebelum membaca gue mau ingetin kalian , yang masih berumur 18 tahun ke bawah jangan baca dulu ya dek dan yang paling penting jangan pernah meniru adegan apa pun yang ada di dalam cerita ini , satu lagi tetap selalu berfikir positif dalam membaca
ok langsung aja kita simak cerita nya ..

***

Sebut aja kak siska ,  kak siska ini kaka ipar dari sahabatku ani , beberapa kali aku dan kak siska curhat hal hal biasa sampe akhirnya aku memberanikan diri untuk menceritkan masalah aku ini , karna aku mempercayai kak siska dan dia pun mempercayai aku

Aku ceritakan semuanya di depan sahabat ku ani dan kak siska , di sana juga ada suami dari kak siska , mereka bertiga mendengarkan prihal gangguan gangguan yang aku alami

Setelah mencerita kan permasalahan ku , kak siska pun memceritakan hal yang sama , aku sempat kaget ternyata aku tidak sendiri , entah lah ini sebuah ke betulan atau ini rencana buruk untuk ku , yang ada di pikiran ku saat itu hanya ingin semua ini berakhir

Kak siska mulai menceritakan bahwa dia di sukai genderuwo dan suami nya yang sedari tadi menyimak pembicaraan kami membenarkan cerita istri nya , saat itu aku setengah percaya dan tidak percaya , kak siska berkata akan bantu aku

"Kamu senasib dengan kaka , tapi kaka pasti bantuin kamu ko , itu juga kalau kamu mau kaka bantu , kaka bisa sembuh berkat teman suami kaka , kalau kamu mau nanti kaka kabarin setelah kaka ada di jakarta ya"
kak siska ini tinggal di jakarta , sesekali ia pulang sekedar untuk menengok ayah dan ibu tiri nya yang tinggal di sini
(suka bumi)

Sebulan kemudian mendekati bulan ramadhan , aku sedang bermain dengan ani dan ke dua teman ku di salah satu rumah milik tetangga ku , kami duduk diteras nya sambil berbincang , yaaah.. Seputar perbincangan anak anak seusia ku dengan di selingi canda tawa kami

"Nuut.. Nuuut.." terasa handphone ku bergetar dari dalam celana panjang yang aku pakai , ku buka pesan nya dan itu pesan dari kak siska
"kamu lagi dimana?"
"dirumah teh nani kak ,  kenapa ka?" ku menjelas kan ke beradaan ku
"kamu bisa kesini ngga? Tapi jangan bilang ani"

"Haah.. ke jakarta? malam malam begini? memang kenapa ka?" dengan bingung prihal pesan yang terkesan mendadak buat ku
"kaka udah ceritain masalah kamu sama temen suami kaka dan dia mau bantu , kalau kamu mau kamu harus kesini sekarang juga" kak siska mempertegas lagi maksud nya
"aduh gimana ya , mamah gak akan izinin aku malam malam begini"
"kaka yakin mamah kamu pasti izinin ko"
"ka siska tau sendiri mamah aku gimana , aku juga gak ada uang , ada sih tapi gak banyak dan gak tau cukup atau tidak ke jakarta!!"

"Mama kamu biar nanti abang yang urus" yang di maksud kak siska , abang ini seorang dukun dan teman dari suami nya kak siska
"abang minta kamu kirim foto kamu sekarang"
ku kirimkan foto ku secepatnya , lalu si dukun bilang ada sesosok nenek nenek di belakang kamu
"soal ongkos gak usah di pikirin gampang yang penting kamu ke sini dulu pokonya" tegas kak siska kepada ku

Ani dan ke dua teman ku hanya diam dan menatap bingung ke arah ku , entah berapa lama mereka memperhatikan ke gelisahan ku , tidak menunggu waktu lama aku pamit dengan alesan di suruh pulang oleh kaka ku

Sesampainya di rumah aku bingung gak tau harus gimana , jujur ya aku termasuk tipe orang yang males buat berpergian tapi tiba tiba aku seperti magnet ditarik dengan magnet dan mengharuskan aku berangkat ke jakarta , padahal aku sebelum nya belum pernah pergih jauh dari rumah

Yaa tuhan aku tak tau harus bagai mana , kak siska menjelas kan , aku harus naik angkot ke arah bogor dan dari sana naik kereta atau bus ke arah jakarta , ku liat jam dinding di dalam kamar ku pukul 21:00 pm , aku langsung bergegas mandi dan berpakaian , setelah semua ku rasa beres aku jalan ke kamar mama ku untuk minta izin

Dengan perasaan takut aku membuka pintu kamar mamah ku , ku lihat mamah ku sedang merapih kan tempat tidur
"mah mau ke pasar malem , balik nya nginep di rumah ani" tanpa bertanya apa apa lagi mamah ku langsung mengizin kan ku untuk pergi , dalam hati ku berfikir apa ini perbuatan si dukun itu ya aah sudah lah ku raih tangan mamah ku dan ku kecup kemudian aku pergi

Aku berdiri di pinggir jalan sambil menunggu angkot dari ke jauhan ku lihat mobil itu pun datang dan ku naik lalu ku duduk di bangku dekat supir , di dalam perjalanan perasaan ku campur aduk , lebih tepat nya aku bingung harus apa , tak lama aku sampai di bogor dan disana aku bertemu teman ku , dia membujuk aku untuk pulang , kata nya aku kaya orang bingung di pinggir jalan , teman ku bilang
"hayuk pulang , kamu mau apa malam malam di sini?"
"aku ada urusan penting di jakarta" jawab ku singkat
teman ku masih saja terus memaksa ku untuk pulang , akhirnya aku merasa risih dan menjauh

Aku dan kak siska terus saja berkomunikasi , akhirnya aku di pesan kan ojek online dari bogor menuju jakarta , dua jam perjalanan sampai lah aku di kota jakarta dan di sana sudah menunggu kak siska dan suami nya , kita bertiga jalan lagi lebih ke dalam pemukiman dan tiba lah di sebuah rumah kecil yang berlantai dua

Aku lihat di garasi ada banyak anak laki yang usia nya di atas ku , aku menyalami mereka satu persatu , setelah itu aku masuk dan naik ke atas rumah tersebut dan bertemu abang (dukun)
"kamu mau minum apa?" tanya si dukun itu pada ku
"apa aja bang" saut ku
"anggur merah aja ya , saya tau kamu suka minum kan" sambil tersenyum dan menghisap roko yang ada di tangan nya
"boleh bang buat hangatin badan" jawab ku sekena nya , aku berfikir dari mana dia tau kalau aku suka minum , aaah mungkin dari kak siska pikir ku

Abang ini menyuruh adik laki laki nya untuk beli , sembari menunggu kita ngobrol ngobrol , aku melihat di sekeliling ruangan itu , tembok tembok nya serba hitam dan sangat minim penerangan , ku lihat banyak bunga berserakan , ke menyan dan bau dupa yang sangat menyengat , suasana di sana sangat mistis saya rasa kan dan membuat bulu kuduk saya berdiri tiada henti sambil terus aku mencerita kan permasalahan ku pada abang

Sesudah ku cerita kan semuanya dengan detail si abang meminta kak siska dan suami nya untuk meninggal kan kita berdua
"bilang sama semuanya jangan berisik , saya mau mulai ritual jangan menganggu" suara nya mengema mengisi ruangan yang seram ini , kak siska dan suami nya pun meninggal kan kami berdua di ruangan itu

Sebelum si abang melakukan ritual , aku melihat dia mengeluarkan sebuah benda bulat dan ada sedotan dua di atas nya dan aku di suruh hisap benda tersebut beberapa kali , aku pun menuruti perkataan nya dan aku baru menyadari nya sekarang kalau yang ku hisap itu adalah sabu sabu

"Ini supaya kamu biar lebih rilexs dan santai , dari tadi saya liat kamu tegang sekali" iya berkata sambil melempar senyum ke padaku dan setelah itu ia menyuruh aku untuk mancing makhluk itu datang

Aku bingung bagai mana cara manggil nya dan dukun ini memerintah kan ku untuk membuka separuh pakaian ku , aku seperti kerbau di cucuk hidung nya dan langsung mengikuti perintah nya

BERSAMBUNG

Kumpulan Cerita Horor NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang