Sunset yang bergerak cepat sebelum tenggelam membuat kita sibuk dengan berbagai pose. Angin lembah semakin dingin menusuk kulit, surya semakin tenggelam dibalik gunung Sangkaraeng yang berdiri megah mendampingi Baru Jari dan puncak Rinjani. Brr dingin banget. Gak pake lama gw segera bergegas menuju tenda. Ambil kupluk dan pakai kaos kaki baru keluar lagi. Nasi dan beberapa lauk matang siap santap yang sempat terabaikan oleh indahnya Sunset sore itu kini mendapatkan perhatian serius. He he he laper dah gak jaim jaiman lagi. Sikattt bro. Bat bet gak lama semua bersih dari pandangan.. Akh lega.. Lambung aman rasanya nyaman. Masak aer seduh kopi lagi. Santai bari ngudud dan menikmati denginnya malam. Sebelum berangkat ke alam mimpi gw masih sempet ngobrol ngobrol ma si Arif dan Uji. Disini gw kembali dapat secangkir kopi hangat yang isitimewa.
Pembicaraan malam itu ternyata akan panjang hingga bulan depan gw kembali ketempat ini dengan rombongan yang berbeda. Oke Rif thanks yah.. Next trip pasti gw kabarin lo. Iya bang.. Mampir aja.. Rumah kita gak jauh sama bandara cuma 15 menit sampe. Beuh deket banget gw bilang. Oke sip sampe jumpa besok dipuncak. Gw baik lagi ketenda. Anak anak masih pada asik ngobrol. Peng bangunin jam 2 masak satu jam. Jam 3 kita Summit. Oke kata dia. Gak lama gw masuk tenda. Angkat sarung bag. He he he rame banget diluar. Pelawangan Sembalun dah kaya festival keril yang dibuka diatas gunung. Hening sejenak lalu lenyap didalam kedamaian. Kira kira jam 1 gw sempet bangun dan melihat Ipep menggigil kedinginan disamping gw. Hmm Chek Hp masih jam 1 gw bilang. Angkat sb lalu berlayar lagi didalam keheningan.
Sekejap kemudian tenda ramai. Anak anak dah pada bangun dan sibuk memasak mie instan telor untuk masing masing. Rada males malesan gw bangun. Masak aer nyeduh teh manis lalu santai menunggu giliran. Setelah semua kebagian makan gw baru angkat mie dan menikmatinya. Kelar langsung siap siap. Jangan lupa cemilan tiap orang bawa satu. Minuman satu satu gak ada penitipan perut ma tenggorokan. Jalur bakal rame banget nih. Kita gak tau apa masih dalam satu rombongan atau akan terurai selama diperjalanan. persiapkan semua dengan baik. Jangan sampai menyesal diperjalanan. Sip bang kata mereka serempak. Oke dah jam 3 nih sebelum berangkat kita membentuk lingkaran kemudian berdoa bersama. Assalamualaika wahai sahabatku gunung Rinjani hari ini kami berniat menyambangi puncakmu. Semoga dengan izin dan kuasa Allah kita akan segera bersua kembali. Aamiin. Doa selesai. Pepeng Lead diikuti Ipep lalu odon dibelakangnya Sedang fahrury, Aldo dan Ugay bergerak persis didepan gw.
Jalur sempit berdebu yang dipenuhi oleh ratusan orang membuat antrian yang cukup panjang malam itu. Waktu tempuh normal antara pelawangan dengan jalur puncak cuma 20 menit melar hingga hampir satu jam. Edan bener. Masih gw inget 16 tahun lalu. Disini.. Ya tempat ini gw cuma berdua dua aja ma Panjul. Pram dan fransiska dah melesat jauh entah kemana. Ho ho memori tinggalah memori yang gw hadapi saat ini adalah kenyataan dimana surgaku tak lagi sunyi. Surgaku telah berubah menjadi ajang rivalitas dan eksistensi media soisal yang kian merambah tajam. Trend hebat tetapi tidak gw. Terseok seok berjalan sendirian diantara ratusan orang yang tak saling kenal. Anak anak menghilang entah dimana posisinya. Hadeh gelap serta banyaknya orang membuat situasi yang dah gw perkirakan akhirnya benar benar terjadi. 1 jam kemudian gw tiba di puncak punggungan. Istirahat sebentar lalu bergerak lagi. Kurang lebih 1 jam berikutnya gw ketemu Ugay kemudian Ando yang mulai kepayahan menembus jalur puncak yang semakin menggigit.
Perlahan tapi pasti gw giring mereka hingga belokan kekakan menjelang puncak. Disini gw lepas. Tuh Puncak.. Gw tunggu disana..?? Dengan cepat gw bergerak lalu istirahat dibalik dinding batu sebelum puncak. Samar samar terlihat Pepeng, Ipep, fahrury dan Odon telah berada dipuncak. Hmm gw tengok sebentar kebawah.. Ugay ma Ando tinggal memasuki belokan yang mengarah puncak.. Aman dengan santai gw bergerak juga menuju puncak dan bergabung dengan lainnya. 10 menit kemudia Ugay dan Ando tiba. Ah kok lo ninggal sih bang.!! He he he sambil senyum gw bilang. Kadang ketidak nyamanan elo karena gak ada orang orang yang lo andalkan akan membuat mental lo bangkit 3 kali lebih kuat. Gw gak ninggal gw cuma bikin lo bangkit. Kalo ninggal dari awal tadi ketemu lo lo orang dah gak gw peduliin. Kelak lu akan paham fight theraphy untuk piskis lo semua. Mereka hanya menatap tanpa menjawab lalu bergabung bersama yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Horor Nyata
HorreurBerisi kisah-kisah nyata para pendaki dan kisah horor lainnya