"Paman?" Haechan bergumam lirih.
"Eoh? Paman?" Jaemin yang sedari tadi mondar-mandir juga ikut terhenti saat mendengar panggilan Renjun pada Jeno.
Sedangkan sang paman alias Jeno hanya menaikan salah satu alisnya.
Renjun bangkit, dengan tergesa-gesa tubuh mungilnya berlari keluar kelas, mungkin baru beberapa langkah dari pintu, Renjun kembali masuk dengan wajah yang lebih tegang dan pucat.
Haechan baru saja akan bertanya sesaat sebelum jawabannya datang, tepat beberapa langkah dibelakang Renjun. Kyungsoo Songsaenim. Salah satu dosen yang paling di takuti. Wajahnya memang tampan dan imut, tapi sifatnya itu,, galaknya keterlaluan!!.
Renjun dengan wajah yang masih tegang kembali duduk dikursinya. Dan wajahnya semakin tegang setelah mendengar perkataan dari sang dosen.
"Huang Renjun, setelah kelas selesai ikut aku"
"Kau baik baik saja?" Tanya Haechan sekembalinya Renjun dari ruangan Kyungsoo.
"Eeuumm"
"Hukuman apa yang dia berikan padamu?"
"Tidak ada"
"Apa?! Kenapa dia tidak menghukummu!!" Haechan menggebrak meja cukup kuat, membuat beberapa orang yang masih tinggal memperhatikan mereka.
Renjun menatap tajam ke arah Haechan yang tengah mengisyaratkan permintaan maaf pada orang-orang.
"Kau berharap aku dihukum? Waah baik sekali"
"Yaaak bukan begitu, hanya saja tidak biasanya Kyungsoo songsaenim tidak memberikan menghukuman"
"Sudahlah, tidak usah dibahas, aku malas" Renjun kembali menutup wajahnya.
"Tapi,, kenapa tadi kau lari saat aku mengenalkan Jeno padamu? Aku juga sempat mendengar kau memanggilnya paman"
"Ceritanya panjang"
"Sepanjang apa?" Renjun langsung mengangkat wajahnya saat mendengar suara Jeno, suara yang sudah sangat iya hafal.
Dan benar saja, pemuda itu kini tengah berdiri tepat di depan mejanya, dengan Jaemin yang berdiri di sebelahnya.
"Aah ituu"
"Kau tidak perlu takut padaku, aku bukan penjahat" Jeno tersenyum.
Jujur saja, ini pertama kalinya Renjun melihat senyuman itu, Jeno yang muncul di mimpinya selalu terlihat kejam dan jahat.
"Woaahh lihat lihat, injunie kita tersenyum" Jaemin bertepuk tangan gembira melihat Renjun yang tersenyum.
"Dengar, kau teman Haechan kan, jadi kau juga harus berteman dengan kami!" Jaemin mengulurkan tangannya.
"Aahh baiklah" Renjun menjabat tangan Jaemin. Matanya beralih menatap Jeno yang masih tersenyum.
"Teman?" Tangan Jeno ikut terulur.
'Renjun, lupakan semuanya, mimpi burukmu hanyalah mimpi buruk, Jeno yang sebenarnya adalah orang baik, dia teman Haechan, dan kau juga harus menerimanya sebagai temanmu'
Renjun menghembuskan nafas pelan, lalu menerima uluran tangan Jeno.
"Bagus,, sekarang kita sudahi acara mari berteman dengan Renjun ini, aku sudah lapar" Haechan menarik tangan Renjun, melepaskan tangan itu dari genggaman Jeno.
"Kau mau makan apa siang ini?" Tanya Haechan antusias.
"Eeuumm sepertinya sup daging dengan kimchi tidak buruk" Renjun menjawab seadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
most likely!
FanficSemua orang menyukainya Semua orang menyayanginya Dia adalah si mungil manis Huang Renjun,, most likely!! #NORENMIN!! #NOREN! #JAEMREN!!