◇Akur◇

105 22 9
                                    

Irene menatap Jaemin sengit, ia kesal dengan Jaemin. Karena Jaemin hari ini Irene tidak di ajak oleh Sehun ke kantor.

Padahal Irene ingin terus bersama Sehun. Tapi Sehun tidak mengajaknya dan beralasan bahwa Irene harus akur dengan Jaemin jika ingin di ajak ke kantor kembali.

Sementara Jaemin tidak peduli dengan Irene yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan tidak bersahabat. Jaemin tengah asik dengan game di handphonenya, jadi ia tidak terlalu memperdulikan sekitarnya.

"Karena kau, aku tidak di ajak Sehun." Protes Irene.

Jaemin menaikan pundaknya tanda tidak peduli dengan ocehan Irene. Irene yang geram menghampiri Jaemin dan merampas handphone Jaemin.

Irene langsung lari kencang menuju kamarnya. Jaemin yang terkejut meneriaki Irene dengan kencang dan mengejarnya.

Tapi sayang, Irene lebih cepat dari pada Jaemin. Buktinya sekarang Irene sudah mengunci pintu kamarnya dengan membawa handphone Jaemin.

"Yak!! Nenek lampir kembali kan handphone ku!"

"Tidak akan!" Teriak Irene dari dalam kamar.

"Oh ayolah aku sedang mengerjakan misi." Kesal Jaemin.

"Masa bodo dengan misi."

Jaemin menatap kesal pintu di depannya, yang benar saja masa dia kalah dengan perempuan. Jaemin tersenyum licik setelah mendapatkan ide cemerlang.

Ia berbalik, berdeham, dan merapihkan pakaiannya. Berdiri tegap dan siap berakting.

"Wah hyung kenapa kembali? Apa ada yang tertinggal?" Ucap Jaemin pada ruang kosong di depannya.

Ia berusaha memancing Irene untuk keluar dan benar saja. Jaemin berhasil memancing Irene, buktinya Irene langsung membuka pintu kamarnya dengan cepat.

"Sehun aku mau ikut!" Pekik Irene yang terburu-buru keluar dari kamarnya.

Jaemin tertawa kencang melihat Irene yang teriak pada ruang kosong. Polos sekali memang pikir Jaemin.

Irene yang sadar bahwa ia di kerjai langsung menatap Jaemin sengit. Ia memukul Jaemin dengan keras.

"Yak! Kenapa kau sangat jail!!" Pekik Irene yang sudah sangat kesal.

Jaemin masih tidak peduli dan terus tertawa keras. Sampai dia terkejut karena dengan tiba-tiba Irene menangis.

"Loh loh, hei kenapa menangis?" Jaemin mulai panik karena mendengar isakan Natasya.

"Aku kesal dengan mu." Ucap Irene di tengah tangisannya.

"Maaf, maaf. Aku kira kau tidak akan menangis." Sahut Jaemin.

Irene tidak menghiraukan Jaemin dan masih terus menangis. Jaemin yang sudah panik akhirnya berusaha membujuk Irene.

"Sudah-sudah jangan menangis, bagaimana kalau kita pergi ke toserba?" Bujuk Jaemin.

Irene yang tertarik akan bujukan Jaemin akhirnya melirik Jaemin dan mengangguk setuju. Jaemin tersenyum lega.

"Kajja! Kita beli odeng yang lezat." Ajak Jaemin semangat.

•••

Sehun memijat pangkal hidungnya lelah, pekerjaannya hari ini benar-benar membuatnya lelah. Dimulai dari rapat, memeriksa proposal dan lainnya.

Sehun juga sedikit khawatir karena meninggalkan Irene dan Jaemin dalam keadaan yang sedang tidak bersahabat. Ia sedari tadi berusaha untuk berfikir positif tapi tetap saja tidak bisa.

You Are From The Cloud {HUNRENE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang