.
.
.
.
.***
Iida terbangun di pagi hari. Hari itu adalah weekend dan kelas 1-A sudah menyiapkan rencana untuk melakukan piknik di halaman asrama.
Setelah kejadian dengan LOV mereka memang harus menjaga keselamatan mereka agar tidak menjadi incaran lagi dan lagi.
Iida turun ke bawah disana sudah ada para gadis dan Satou yang sedang menyiapkan makanan untuk sebentar.
"Selamat pagi, minna. " sapanya pada teman kelasnya.
"Selamat pagi, ketua. " balas Uraraka.
"Semoga hari ini berjalan dengan lancar. " ucap Iida
"Tentu saja, Yaomomo dan Satou sudah menyiapkan segalanya, dan juga bantuan dari kita, para gadis tentunya. " ucap Mina dengan penuh semangat.
"Bukan itu masalahnya, Mina. Ku dengar Monoma berencana untuk melakukan piknik juga setelah mendengar kita. Jadi, aku rasa itu tidak akan baik-baik saja. " Mineta membuat pagi menjadi pahit. Entah muncul darimana Makhluk kecil nan biadab ini.
"Mo-monoma-kun? " Uraraka terkejut.
"Mungkin tidak akan berjalan selancar yang kita pikiran, kero. "
Yaomomo sedih, dia tidak ingin acara keluarga mereka menjadi rusak. Jirou menyadarinya langsung mencolok telinga Mineta. Sang korban cuma bisa terdiam kesakitan.
"Itu tidak akan terjadi, dasar bodoh. Lagipula, Kendou pasti ada untuk merantai anak itu. " Jirou berniat untuk menyamankan kembali perasaan Yaomomo walaupun kata yang dia gunakan sangat tidak beradab.
Saat mereka membahas piknik, anak lain mulai turun satu persatu. Mereka berkumpul di ruang makan. Ada yang membantu mereka, dia ada yang menonton TV, ada yang bermain gawai dan ada juga yang sedang olahraga pagi.
Aktivitas yang mereka lakukan selama hari libur sudah menjadi kebiasaan, bahkan mereka bisa melakukanya tanpa sadar.
***
Ini dia
Pangeran tidur kita
Pemuda hijau itu mengucek matanya perlahan sambil menatap ke arah sekitar.
Pemandangan yang sangat jauh berbeda dengan yang seharusnya dilihat.
"Heh? " Midoriya memeriksa setiap inchi dari tubuhnya dan terakhir berlari ke arah cermin yang ada disana.
Senyum lebar terpampang di wajahnya. Rentetan gigi putih berbaris dengan rapi.
"Aku kembali. "
***
Mereka yang tengah asik di lantai bawah merasa bahwa cuaca hari ini akan sangat cerah. Entah apa yang akan terjadi.
"Cuaca hari ini sangat bagus. Mungkin kejadian yang membahagiakan akan terjadi. " ucap Kaminari sambil melihat ke luar jendela.
"Yah, aku juga berpikiran yang sama. Dan semoga seperti itu. " balas Sero.
Dan
Datanglah
Penyebab kenapa cuaca hari ini sangat luar biasa.
Mereka menatap bingung.
Apa yang sedang terjadi?
Mereka saling melempar tatapan.
"Hmm, Todoroki-san, ada apa? Kelihatannya kau sangat senang hari ini? "
Yang ditanya hanya diam sambil terus tersenyum.
"Mungkin ada hubungannya dengan Endeavour. " bisik Kaminari
"Ah, benar juga. " ucap Uraraka teringat akan sesuatu.
"Todoroki-chan. Jangan bilang kalau kau berhasil mengambil kartu kredit ayahmu, dan sekarang kau berniat untuk menghabiskan semuanya dengan mentraktir kami, kero ? "
"Uwahh, bukankah itu berlebihan? " Ojiro merasa tidak enak dengan ucapan Asui.
"Tidak tidak. Todoroki-kun bahkan hampir membelikan aku gawai baru karena hanya aku satu satunya yang memakai gawai jenis lama. Jadi ku pikir itu realistis. " Uraraka mengingat kejadian dulu. Jika saja dia tidak menolak, mungkin dia sudah memiliki gawai baru. Cukup mengerikan.
"Mungkin itu hadiah untukmu, lagipula gawaimu memang jadul, Uraraka. " Shoji ikut berkomentar.
"Tidak, tidak. Aku ingat dia menawarkan diri untuk membeli alat band terbaru dan juga gitar limited edition untukku dan yang lain supaya bisa di pakai saat festival kemarin. " kali ini Jirou yang membeberkan rahasia gelap seorang Ikemen kelas 1-A.
Teman yang lain hanya sweetdrop mendegarnya.
Hei...
Tidakkah kalian tau kalau ada yang mendengar itu semua?
Ya sudahlah
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
EXCHANGE : BOKU NO HERO ACADEMIA
FanfictionBagaimana jika jiwa Midoriya, Bakugou dan Todoroki tertukar? Apa yang akan mereka lakukan? Bagaimana cara mereka mengendalikan Quirk asing yang ada di tubuh masing-masing? ©® Kohei Horikoshi